Slogan Partai Jadi Alasan Kader Golkar 'Mbalelo' Pilkada Langsung

Sebanyak 11 anggota Fraksi Partai Golkar memilih pilkada langsung dalam rapat paripurna DPR.

oleh Edward Panggabean diperbarui 27 Sep 2014, 12:55 WIB
Zainuddin Amali Golkar

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 11 anggota Fraksi Partai Golkar memilih pilkada langsung dalam rapat paripurna DPR. Mereka dianggap mbalelo atau membangkang karena bertentangan dengan sikap Partai Golkar yang mendukung pilkada lewat DPRD.

Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Zainuddin Amali berdalih, sikap politiknya untuk mendukung pilkada langsung pada sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada karena sesuai dengan slogan partai: Suara Golkar Suara Rakyat.

"Hidup itu ada pilihan. Saya pas rapat pleno Golkar pagi hari jam 8 sebelum paripurna sudah sampaikan suara Golkar suara rakyat. Saya mendukung pilkada langsung," kata Zainuddin dalam diskusi Populi Center di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (27/9/2014).

Ia menegaskan, sidang paripurna itu merupakan kesempatan bagi Golkar untuk membuktikan slogan partai berlambang Pohon Beringin itu. Karena itu dia mengingatkan partainya jangan membuat aturan yang akan menguntungkan diri sendiri bukan memberikan keuntungan untuk rakyat.

"Bagi kita Partai Golkar merupakan sebuah kesempatan menyerukan slogan itu. Artinya sebagai partai politik salah satu tugasnya adalah menampung aspirasi masyarakat," ucap dia.

Meski berbeda sikap politik dengan partainya, Zainuddin siap menanggung konsekuensinya. Karena jabatannya di struktural partai cukup bergengsi, apalagi menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII di DPR RI.

"Saya juga Ketua DPD Golkar Jawa Timur, dan nama saya disebut-sebut sebagai calon ketua fraksi di DPR. Tidak ada kader yang pertaruhannya paling besar seperti saya," cetus Zainuddin.

Dalam voting pengesahan RUU Pilkada menjadi undang-undang, ada 11 anggota Partai Golkar yang membelot dari sikap Koalisi Merah Putih. Mereka adalah Zainuddin Amali, Poempida Hidayatulloh, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, Emil Abeng, Neil Iskandar, Oheo Sinapoy, Gusti Iskandar, Chairuman Harahap, Nudirman Munir, dan Taufik Hidayat. (Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya