Rupiah Melemah, Kemenhub Usulkan Penyesuaian Tarif Kereta

Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, JA Barata menyatakan, pihaknya telah melakukan penyusunan penyesuaian formula tarif kereta.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Sep 2014, 10:45 WIB
Kepadatan kereta api yang terkadang melebihi batas maksimum, membuat virus dan bakteri akan sangat cepat menyebar.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak terhadap sektor transportasi yang masih mengandalkan produk impor untuk suku cadang.

Transportasi kereta api yang salah satu kena dampak rupiah melemah mengingat suku cadang kereta api masih impor. Melihat kondisi itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan pembahasan mengenai kebijakan penyesuaian formula tarif kereta api (KA).

"Kami saat ini tengah melakukan penyusunan penyesuaian formula tarif‎ kereta, itu untuk 2015, masih dibahas di level Dirjen," kata Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, JA Barata saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (29/9/2014).

Kemenhub menyesuaikan formula tarif yang merupakan agenda rutin setiap ‎dua tahunan dengan melihat kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya seperti kurs rupiah terhadap dolar AS.

Dengan ada penyesuaian formula tarif akan memberikan kelonggaran bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam meningkatkan pelayanannya tanpa terkendala faktor pelemahan kurs.

Meski begitu, Barata memastikan dengan adanya penyusunan formula tarif kereta ini belum tentu jika nantinya rampung, harga tiket seluruh kelas kereta akan mengalami kenaikan.

"Penyesuaian ini belum tentu nanti akan menaikkan harga tiket, kan bisa saja nanti kan masih ada penyesuain PSO, jadi belum tentu naik harganya," pungkasnya. (Yas/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya