Liputan6.com, Jakarta - Presiden SBY menyatakan, demokrasi Indonesia semakin berkembang setelah Reformasi 1998 bergulir. Namun, demokrasi Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan.
"Tentu kita masih banyak masalah yang kita hadapi, masalah ini akan terus dibenahi oleh pemerintahan selanjutnya, dalam 10 tahun terakhir demokrasi semakin kuat demikian juga ekonomi kuat dan bidang lainnya," kata SBY saat menyampaikan pidato dalam pengukuhan Doktor Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan, Kyoto, Jepang, Senin (29/9/2014) siang waktu Jepang.
SBY mengatakan, dalam 10 tahun terakhir demokrasi di Indonesia terus berkembang dengan berbagai masalah yang ada. Namun ekspektasi masyarakat untuk terus mendorong demokrasi berkembang sangat besar.
"Di sini perlu dicatat bahwa demokrasi Indonesia tumbuh dari dalam negeri, karena masyarakat ingin mencapai dan mendorong kemajuan demokarasi, initidak mudah. Masyarakat terus percaya dan demokrasi bukan proses yang segera selesai melainkan terus berkembang," katanya.
Dalam kesempatan itu SBY kembali menyinggung kekecewaannya atas keputusan parlemen Indonesia yang menyetujui Pilkada tidak langsung dalam UU Pilkada. "Saya merasa kecewa parlemen Indonesia dengan langkah kontrovesi, menghentikan pemilihan langsung untuk pemerintahan daerah. Saya tidak setuju dengan pandangan ini, kita tetap memilih langsung pemilihan langsung dengan mengurangi ekses yang ada, saya akan terus memperjuangkan pemilihan kepala daerah langsung," tegas SBY.
Presiden dalam pidato pengukuhannya mengatakan, sejumlah pertanyaan mengenai apakah demokrasi bisa berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dengan Islam, dan sejumlah pertanyaan lain yang ada dibenaknya saat melangkah menjadi Presiden Indonesia pda 2004 mulai terjawab.
"Demokrasi kami terus stabil dan semakin matang. Tidak ada titik balik dalam demokrasi kita dan tidak pernah ada kudeta militer dalam politik Indonesia. Demokrasi juga mendorong Indonesia semakin demokratis. Kita terus menunjukkan (kemajuan itu), kami meningkatkan HAM, dan dalam 10 tahun terakhir tidak ada pelanggaran HAM di Indonesia. Apakah demokrasi bisa memisahkan kita? Ternyata malah mempersatukan dan ekonomi kami terus menguat," ungkap SBY. (Ant)
Di Jepang, SBY Masih Ungkapkan Kekecewaannya Terhadap UU Pilkada
"Saya merasa kecewa parlemen Indonesia dengan langkah kontrovesi, menghentikan pemilihan langsung untuk pemerintahan daerah," kata SBY.
diperbarui 29 Sep 2014, 13:53 WIB(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Toyota Hadirkan GR Supra Edisi Terakhir Hanya 300 Unit
3 Resep Bakwan Bakar yang Cocok Disantap Saat Hujan
Milenial dan Gen Z Lebih Sering Konsultasi Keuangan ke AI
Bos BEI Ingin Masyarakat Melek Investasi Saham Syariah
Daya Tarik Umbul Ponggok, Wisata Air Menarik di Klaten
Kemenangan Bersejarah Industri Kripto: Pengadilan Tolak Beri Sanksi Tornado Cash
1 Desember 1959: Perjanjian Antartika Larang Aktivitas Militer di Benua Tersebut
Hasil Liga Inggris West Ham vs Arsenal: Drama 7 Gol Warnai Kemenangan The Gunners atas Tuan Rumah
Allah SWT Tidak Suka Orang yang Berlebihan dalam Berdoa, Ini Maksudnya Menurut Gus Baha
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong
Layanan Prima Bikin Jemaah Umroh Asal Belanda Pilih Biro Perjalanan di Yogyakarta Ini, Go Internasional
Melihat Momen Effendi Simbolon Mendukung RK yang Berujung Pemecatan dari PDIP