Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menanggung kerugian sebesar Rp 38 triliun dalam setahun akibat aksi penambang emas ilegal.
Direktur Jenderal Mineral Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), R Sukhyar mengatakan, dalam satu tahun dari aksi penambangan emas ilegal diperkirakan rata-rata 65 ton hingga 120 ton.
"65 ton gold sampai 120 average per year, itu seluruh Indonesia belum lagi kerusakan lingkungan polusi disebabkan air raksa," kata Sukhyar, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral Batubara, Kementerian ESDM, Jakarta,Senin (28/9/2014).
Sukhyar menuturkan, jika tambang ilegal memproduksi 65 ton per tahun, maka devisa yang tidak disetorkan ke negara mencapai Rp 32 triliun, untuk royalti Rp 1,2 triliun dan pajak 4,8 triliun.
"Kalau 65 ton nilai devisa sudah Rp 32 triliun. 65 juta gram kali 500 ribu perak berati triliun devisanya. Royaltinya Rp 1,2 triliun, kalau pakai tax Rp 4,8 truilun hanya emas," papar Sukhyar.
Menurut Sukhyar, komoditas tambang yang mengalami aksi ilegal tak hanya emas, tetapi komoditas yang mudah didapat dan memiliki nilai, seperti timah dan batu bara.
"Belum batu bara, timah, paling mudah batu bara, objek komoditi interasional batu bara, timah, emas. Kalau batu bara harus banyak," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Kerugian Akibat Tambang Emas Ilegal Capai Rp 38 Triliun per Tahun
Jika tambang ilegal memproduksi 65 ton emas per tahun, maka devisa yang tidak disetorkan ke negara mencapai Rp 32 triliun.
diperbarui 29 Sep 2014, 18:39 WIB(Foto:Liputan6)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri-Ciri Diare Akan Sembuh: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
IHSG Merosot 0,70 Persen, Mayoritas Sektor Saham Memerah
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Rabu 18 Desember 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Komputasi Tepi, AI, dan Keamanan Siber: Tiga Pilar Teknologi 2025
Jetour T2 Dipastikan Meluncur di Indonesia Tahun pada 2025
Ciri-Ciri Trapesium: Karakteristik Unik Bangun Datar Segiempat
Cegah Tumbang di Akhir Tahun, Ini Tips agar Jauh dari Flu dan ISPA
Terungkap! Ini Dia Rute Penerbangan Tersibuk di Dunia
Warga Rempang Diserang, Begini Penjelasan Kapolres Barelang
Jadi Tuan Rumah ABBWI-ABBI 2024, Bupati Ipuk: Momentum Promosi Banyuwangi
Pulang Main Bilyard, Pria di Tangerang Kota Dikeroyok Kelompok Pemotor
Nikita Willy Lahirkan Anak Kedua Lewat Metode Water Birth di Amerika, Ibunda Ungkap Alasannya