Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta Ombudsman memata-matai Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di DKI Jakarta, guna mengetahui adanya penyelewengan atau penyimpangan.
"Jadi ombudsman tuh mereka bantu kita mata-matain," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (29/9/2014).
Ahok menjelaskan, cara Ombudsman nantinya dalam memberi informasi kepada Pemprov DKI yakni dengan merekam seluruh proses pengurusan perizinan dari awal hingga akhir. Kemudian dicocokan dengan standar operasional yang ada.
Ombudsman juga akan menyediakan layanan hotline agar warga dapat langsung melaporkan jika terjadi pungli atau penyimpangan. Misalnya apabila antara lurah, camat, kasudin, puskesmas, terjadi praktik setor-menyetor atau upeti.
"Karena kita mau layanan satu pintu kaya bank, pengawasan," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Untuk itu, Ahok memastikan pihaknya segera memperbaiki dan memperkuat regulasi mengenai tata cara pelayanan publik, khususnya soal perizinan. Peraturan itu sebagai bentuk antisipasi praktik pungutan liar (pungli) yang selama ini.
"Kita bikin semua pergub, bikin SOP atau standar operasional semua. Nanti ditempel. Jadi orang tahu nih aturannya urus surat. Kita mau cabut pungli," tambah Ahok.
Berdasarkan laporan yang Ombudsman, hingga saat ini pungli masih marak terjadi di sejumlah instansi DKI. Terutama dalam pengurusan perizinan di Dinas Pariwisata dan Dinas UMKM. Padahal, Pemprov DKI sudah membentuk PTSP.
Menurut Ahok, di kedua dinas itu masih memakai pergub lama dalam proses perizinan yang dijadikan alasan oknum kelurahan meminta uang kepada warga. Ia mencontohkan, caranya ketika tengah mengobrol di warung kopi misalnya, ada oknum PNS DKI yang menawarkan untuk mempermudah proses permohonan perizinan kepada warga.
Namun, lanjut Ahok, oknum tersebut meminta imbalan. Ketika warga datang mengurus perizinan, oknum tersebut akan mempersulit prosesnya jika imbalan tersebut tidak dibayar. Sementara warga yang karena kurang mengetahui mekanismenya, hanya bisa pasrah.
"Kita uji coba. Memang bakal terjadi gesekan, ada yang ikhlas, ada yang nggak. Saya yakin selama setahun gesek-gesek, nanti 2016 bener (sistemnya)," tutup Ahok.
Ahok Minta Ombudsman Memata-matai Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Ahok memastikan akan segera memperbaiki dan memperkuat regulasi mengenai tata cara pelayanan publik, khususnya soal perizinan.
diperbarui 30 Sep 2014, 00:09 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Pemain Manchester United yang Rela Didepak Sir Jim Ratcliffe
Babak Baru Kasus Harun Masiku, Eks Ketua KPK Firli Bahuri Lindungi Hasto dan PDIP?
Fakta Unik Gunung Papandayan, Pendakian Penuh Tantangan
Batas Usia Pensiun Jadi 59 Tahun di 2025, Bagai Dua Sisi Mata Uang
Tanda Pria dengan Hati Tulus dan Cinta Sejati yang Tidak Hanya di Ucapkan
Kebiasaan yang Bisa Membantu Meningkatkan Kebahagiaan dan Mengurangi Stres
Mengenal Tanda Pria yang Mencintai dengan Tulus, Ini Cara Mudah Memastikannya
Apa Itu Malam Satu Suro: Tradisi dan Makna di Balik Perayaan Tahun Baru Jawa
Jadi Andalan Transisi Energi, PLN Jaga Pasokan Bahan Baku Biomassa
Tim Hukum PDIP Sebut Hasto Kristiyanto Ditarget Masuk Penjara Sebelum Kongres 2025
Sempat Dipergoki Istri Perkosa Anak Tiri, Pria 50 Tahun di Lampung Tengah Dicokok Polisi
IBL 2025 Dimulai 11 Januari, Persaingan Makin Seru dengan 11 Pemain Heritage/Naturalisasi