Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat melemah di awal pekan seiring aksi demo yang terjadi di Hong Kong menambah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China. Prediksi Ford Motor Co juga menambah kekecewaan pelaku pasar.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 41,93 poin atau 0,25 persen menjadi 17.071,22. Indeks saham S&P 500 melemah tipis 5,05 poin atau 0,25 persen menjadi 1.977,8. Hal itu juga diikuti indeks saham Nasdaq merosot 6,34 poin atau 0,14 persen menjadi 4.505,85.
Advertisement
Sentimen negatif dari aksi demonstrasi di Hong Kong memberikan kekhawatiran kepada pelaku pasar. Hal itu ditambah dengan prediksi terhadap kinerja Ford Motor Co yang mengecewakan.
Indeks saham S&P sektor consumer discreationary turun paling dalam sekitar 0,6 persen. Saham Ford Motor melemah 7,5 persen, dan merupakan saham turun paling besar.
"Bursa saham kembali mendapat pukulan dari berita negatif, dan terbaru berasal dari Hong Kong. Akan tetapi gairah investor kembali terjadi untuk melihat kinerja kuartal keempat, dan kuartal ketiga. Secara musiman pelaku pasar memasuki periode favorit di bursa saham," tutur Bucky Hellwig, Senior Vice President BB&T Wealth Management seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (30/9/2014).
Meski indeks saham Amerika Serikat tertekan, ada saham naik signifikan di bursa saham New York. Saham Athlon Energy Inc naik 24,80 persen. Sementara itu, penurunan saham terbesar di alami Civeo Corp turun 49,59 persen.
Sedangkan di indeks saham Nasdaq, saham Tibco Software naik 21,2 persen. Saham Apple Inc melemah 0,6 persen menjadi US$ 100,11. Penurunan saham itu juga diikuti saham Zynga Inc melemah 1,4 persen menjadi US$ 2,79. (Ahm/)