Liputan6.com, Los Angeles Rupanya tak semua orang menyukai The Fault in Our Stars. Bahkan ada yang menganggap novel itu berbahaya dan melarangnya jadi bacaan murid sekolah.
`The Fault in Our Stars`, novel populer berjenis remaja-dewasa telah yang diangkat menjadi film tersukses tahun ini, diwartakan Vanity Fair, Senin (29/9/2014), menjadi bacaan terlarang di sekolah-sekolah tingkat menengah di Riverside, California.
Advertisement
Larangan tersebut sebagai respon atas keluhan Karen Krueger, seorang wali murid, yang mengatakan cerita novelnya terlalu mengerikan, berisi muatan seksual, dan bahasa kasar yang tak cocok untuk anak remaja. "Saya merasa novel itu tak cocok dibaca anak usia 11, 12, atau 13 tahun," katanya. "Saya kaget ternyata novel itu ada di sekolah tingkat menengah."
Jika Anda belum tahu, `The Fault in Our Stars` memang bercerita tentang remaja penderita kanker yang jatuh cinta. Dikisahkan salah satu remaja itu kemudian meninggal akibat kanker yang diidapnya.
Sang penulis novel, John Green kemudian bereaksi atas pelarangan novelnya di sekolah. "Saya senang dan sedih," katanya, "saya senang karena anak-anak di Riverside, California takkan menemukan cerita tentang kematian karena mereka takkan membaca buku saya."
Namun, katanya juga, "Tapi saya juga sedih, sebab seharusnya saya bisa mengenalkan pada anak-anak di Riverside, California bahwa manusia bisa meninggal."
`The Fault in Our Stars` sudah difilmkan oleh Josh Boone dibintangi Shailene Woodley (sebagai Hazel) dan Ansel Elgort (Gus). Saat edar musim panas kemarin, film ini mampu menaklukkan film berbiaya spektakuler Edge of Tomorrow yang dibintangi Tom Cruise.(Ade/Mer)