Kikis Kesenjangan Sosial, RI Harus Belajar dari 2 Negara Ini

Dua negara yang dianggap berhasil mengikis kesenjangan sosial secara baik yakni Jepang dan Korea Selatan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Sep 2014, 19:15 WIB
Kehidupan di Kampung Dadap, sebagian besar warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Mata pencarian mereka sebagian besar menjadi nelayan, Banten, sabtu (6/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kesenjangan sosial yakni ketimpangan antara orang kaya dan miskin merupakan permasalahan ekonomi suatu negara yang mesti diselesaikan.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengungkapkan, terdapat dua negara yang berhasil mengikis kesenjangan sosial secara baik yakni Jepang dan Korea Selatan. Indonesia harus belajar dari dua negara ini.

Dia menjelaskan, Korea Selatan berhasil menjalankan roda perekonomiannya dengan cara memberikan nilai tambah (added value) pada hasil pertaniannya. Jadi tak ada petani di Korea Selatan yang jatuh miskin. Itu pun didorong dengan perkembangan sektor industri yang maju.

Sementara Jepang, untuk memangkas kesenjangan sosial memberlakukan pajak yang dinamakan pajak warisan terhadap orang-orang kaya. "Jadi tidak ada orang Jepang yang kaya tujuh turunan," di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Kondisi ini berbanding terbalik dengan di Indonesia. Dia menerangkan, parahnya kesenjangan sosial justru disebabkan karena mayoritas masyarakat menggantungkan hidup dari pertanian.

Sementara, untuk hasil taninya sendiri tak ada nilai yang kemudian membuat perekonomian mereka semakin terpuruk.

"Kenapa kita timpang? Pertanian dominan pendapatan sumber masyarakat. Tapi sumbangsih ekonomi kecil karena tak ada added value. Pendapatan petani makin hari makin turun," tuturnya.

Hal tersebut juga diperparah dengan lahan garapan yang semakin lama semakin menyusut. Maka, salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan tersebut dengan mengalihkan masyarakat yang menggantungkan dari pertanian ke sektor industri. Sayangnya, sektor industri di Tanah Air juga tak berkembang.

"Kuncinya orang pertanian harus keluar dari pertanian supaya jumlah keluar dan akhirnya ke sektor industri. Tapi memble, share industrinya turun," tutup dia. (Amd/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya