Liputan6.com, Tasmania - Rasa penasaran untuk menemukan wujud hewan Harimau Tasmania (Thylacine) yang diduga telah lama punah tampaknya kian memuncak di sejumlah kalangan. Tak heran, siapapun yang berhasil menangkapnya berhak mendapatkan hadiah sebesar US$ 1,25 juta atau Rp 15,23 miliar (kurs: Rp 12.187/US$).
Harimau Tasmania sebenarnya pernah ada, tapi hewan tersebut dianggap telah punah selama hampir 100 tahun lalu. Meski sejumlah laporan menunjukkan adanya wujud harimau itu di sejumlah daerah di Tasmania, Australia, tapi keotentikannya masih belum bisa dibuktikan.
Advertisement
Sejumlah hadiah mulai ditawarkan guna menarik lebih banyak pemburu untuk menangkap Thylacine hidup-hidup. Itu untuk membuktikan foto-foto mirip Harimau Tasmania yang tersebar sejak 2005.
Apa keunikan hewan pemakan daging tersebut hingga membuat pemburunya bisa mengantongi uang belasan miliar rupiah? Berikut ulasannya seperti dikutip dari The Richest, National Geographic, Sydney Morning Herald, dan sejumlah sumber lain, Selasa (30/9/2014):
Harimau Tasmania
Sekilas tentang Thylacine, si Harimau Tasmania
Harimau Tasmania atau Thylacine merupakan hewan mamalia pemakan daging. Pada 7 September 1936, harimau terakhir mati di penangkaran Hobart Zoo, TAsmania.
62 tahun kemudian, Murray McAllister, seorang guru fisika pertama kali menggelar ekspedisi mencari Harimau Tasmania. Ekspedisi demi ekspedisi terus bergulir demi membuktikan bahwa hewan tersebut belum punah.
Tak tanggung-tanggung, seorang pengusaha menawarkan hadiah hingga miliaran bagi pemburu yang berhasil menangkapnya. Pencarian hewan yang diduga telah punah itu masih terus dilakukan hingga saat ini.
Advertisement
Foto Harimau di 2005
Pemburu Jerman dapatkan foto Harimau Tasmania pada 2005
Apakah harimau Tasmania masih hidup dan belum punah seperti yang marak dikabarkan selama hampir 100 tahun ini? Rumor keberadaan hewan langka itu kembali muncul ke permukaan setelah seorang turis asal Jerman berhasil menangkap gambar misterius seekor hewan dengan corak bergaris mirip harimau Tasmania.
Awal tahun 2005, dua gambar hewan mirip harimau Tasmania itu dipamerkan di Tasmania Museum dan Art Gallery. Gambar tersebut dipamerkan sang direktur museum Bill Bleathman dan seorang tokoh penyayang hewan, Nick Mooney.
Sejumlah tes dan analisa mendalam lantas dilakukan untuk membuktikan keabsahan dua foto fenomenal tersebut. Turis tersebut mengambil fotonya saat sedang mengendarai mobil di kawasan Tasmania dan beristirahat di sebuah taman.
Saat sedang mencari air, tak jauh dari mata air dekat taman, sang turis melihat hewan bergaris tersebut. Hewan itu mendekat dan mengambil fotonya dua kali, tapi saat mencarinya lebih jauh, sang harimau telah menghilang.
Hadiah
Hadiah Rp 15 miliar bagi penemunya
Setelah mendengar kabar akan ditemukannya hewan mirip Harimau Tasmania itu, seorang pengusaha Australia langsung menawarkan hadiah senilai US$ 1,25 juta atau Rp 15,23 miliar (kurs: Rp 12.187/US$) bagi siapapun yang dapat menemukan hewan langka itu. Hewan tersebut harus ditangkap dalam keadaan hidup-hidup.
Namun aksi ini sempat menuai protes sejumlah komunitas penyayang hewan. Pasalnya, hadiah tersebut dianggap dapat mengancam harimau Tasmania yang masih bertahan.
Tak hanya itu, hadiah uang tunai itu juga dapat mengganggu ekosistem dan hewan-hewan lain di sekitarnya. Pemburuan itu dianggap tidak etis karena beberapa hewan dapat terbunuh karena terjerat perangkap dan menyakiti spesies lain.
Meski sudah sangat langka, seluruh hewan harus dilindungi di bawah aturan hukum yang berlaku. Hingga saat ini, belum ada orang yang mampu menemukannya dan harimau Tasmania masih menjadi salah satu makhluk mitos. (Sis/Ndw)
Advertisement