Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memimpin acara peringatan hari pemberontakan G 30 S/PKI, bersama ratusan anggota TNI dan masyarakat. Acara digelar di Monumen Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2014).
Dalam acara tersebut, Gatot mengingatkan bahaya laten paham komunisme yang bisa memecah belah bangsa Indonesia seperti 49 tahun lalu.
"Di sini kita mengenang gugurnya pahlawan revolusi yakni dengan pengkhianatan 1 Oktober 1965 dini hari. Ini harus dihayati bahwa pemberontakan ideologi komunis terhadap Pancasila. Pengkhianatan yang sangat biadab terhadap pahlawan kita," kata Gatot saat memberikan pidatonya.
"Ini penting, bukan hanya agar tidak diputarbalikkan bagi bangsa Indonesia, komunis adalah bahaya laten, musuh bersama agar kita tidak terpengaruh ideologi lain," sambung Gatot Nurmantyo.
Menurut dia, ideologi komunis saat ini bermetamorfosa dengan melalui kaum-kaum muda yang dibelokkan pemahamannya terhadap ideologi komunisme, yang dibungkus seolah-olah komunis adalah bentuk implementasi dari paham demokrasi.
"Bahkan aliran kiri (komunisme) yang cenderung otoriter ini kini melahirkan neokomunis yang dianggap paham demokrasi," ujar dia.
Ia menambahkan, sebagai bangsa yang memiliki sejarah kental dengan ideologi komunisme, sudah selayaknya Indonesia memerangi paham tersebut dengan menjunjung tinggi ideologi pancasila.
"Sehingga bangsa yang paham sejarah, kita harus selalu waspada terhadap komunisme. Oleh karena itu dengan mengenang, yang dilandasi oleh jiwa dan tekad kepahlawanan yang ditunjukkan pahlawan revolusi. Maka kita wajib melestarikan agar menjaga keutuhan NKRI," tandas Gatot.
Dalam acara tersebut juga digelar acara tahlilan bersama bagi yang beragama Islam. Bagi umat kristiani serta Hindu dan Buddha panitia menyediakan tempat khusus di ruangan yang berbeda untuk melaksanakan doa. (Ans)
Peringati G 30 S/PKI, KSAD Ingatkan Bahaya Laten Komunisme
Gatot mengatakan, sebagai bangsa yang memiliki sejarah kental dengan ideologi komunisme, Indonesia selayaknya memerangi paham tersebut.
diperbarui 30 Sep 2014, 20:01 WIBSerah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Budiman yang diberhentikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo berlangsung khidmat (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Font Quote Inspiratif untuk Desain Keren dan Berkelas
350 Quote Gadis Kretek yang Menginspirasi dan Menyentuh Hati
350 Beach Quotes untuk Menyegarkan Hati dan Pikiran
Koalisi Perubahan Tumbangkan Rezim PKS di Depok Usai 20 Tahun Berkuasa
Amman Mineral Internasional Kantongi Laba USD 720 Juta hingga Kuartal III 2024
2 Tahun Vakum, Huawei Gebrak Pasar Indonesia dengan Pura 70 Ultra Seharga Rp 18 Juta
Hukum Adalah Sistem Aturan dan Tata tertib, Pahami Definisi, Jenis, dan Penerapannya
350 Food Quote Inspiratif untuk Menggugah Selera dan Bangkitkan Semangat Memasak
Hasil Quick Count Pilgub Jatim 2024 Terkini, Paslon Khofifah-Emil Unggul
Rupiah Loyo Jelang Nataru, Pemerintah Masih Pede Wisatawan Mampu Genjot Ekonomi
350 Quote Team Work Inspiratif untuk Memotivasi Tim Anda, Bikin Semangat Kerja Sama
Daihatsu Indonesia Masters Bergulir Januari 2025, Jadi Ajang Ukir Prestasi Atlet Bulu Tangkis Dunia