Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu (1/10/2014) didorong dari rilis data makro ekonomi seperti inflasi yang diperkirakan masih baik.
Analis PT OSO Securities, Andri Goklas mengatakan, gerak indeks saham mendapat dorongan dari data ekonomi makro RI yang bakal rilis hari ini.
"Investor sedang menanti data inflasi dan neraca perdagangan diperkirakan tetap positif," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta (1/10/2014).
Namun begitu, kata Andri, laju IHSG juga mungkin tertahan. Sentimen negatif datang dari regional terkait dengan kisruh yang terjadi di Hong Kong.
Kisruh ini sendiri dipicu keputusan pemerintah China yang tidak menyetujui penerapan demokrasi penuh di Hongkong.
Pada perdagangan saham kali ini, dia memproyeksi IHSG bergerak di level support 5.078 dan resistance pada level 5.175.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan, gerak IHSG bakal konsolidasi. Dia memproyeksi indeks saham bergerak di level support 5.130-5.100. Sedangkan resistance di level 5.150-5.200.
"Support penting 5.130. Bila ditutup di bawah level ini akan lanjut ke 5.000an," ujar Hans.
Sementara, Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengungkapkan IHSG berpeluang naik.
"Secara teknikal harusnya naik, karena oversold. Tapi belum ada berita fundamental baik, jadi kalaupun naik ya sedikit. Turun ya sedikit," ungkapnya.
Oktavianus memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.113 dan resistance 5.160.
Rekomendasi Saham
Andri merekomendasikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Oktavianus memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Advertisement
IHSG ditutup melemah 4,4 poin atau 0,09 persen ke level 5137, 58 pada Selasa 30 September 2014. (Amd/Ahm)