Usai Digerebek KPK, Penanganan TKI Dipindah ke Bandara Soetta

Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah mengatakan, pelayanan terhadap TKI di Help Desk dan Crisis Center ini dikhususkan bagi TKI bermasalah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 01 Okt 2014, 16:52 WIB
Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur saat sidak ke penampungan TKI. (Liputan6.com/Naomi Trisna)

Liputan6.com, Tangerang - Pelayanan pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah dipindahkan ke Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Hal ini setelah Gedung Balai Pelayanan Kepulangan (BPK) ditutup.

Dengan mengusung nama Help Desk dan Crisis Center, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), menjamin tak ada praktik pungutan liar (pungli) ataupun korupsi lagi.

Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, softlauncing Help Desk dan Crisis Center ini sekaligus menandai penghapusan atau pengosongan secara bertahap terminal khusus TKI di Selapajang sampai dengan akhir Oktober. Penutupan ini merupakan hasil kesepakatan KPK dan sejumlah lembaga dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.

"Pengosongan ini harus selesai hingga 1 November. Sambil berjalan, kita pindahkan fasilitasnya ke Lounge TKI Terminal 2," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, pelayanan terhadap TKI di Help Desk dan Crisis Center ini dikhususkan bagi TKI bermasalah. Seperti pendataan, penanganan pengaduan, penanganan dan pemulangan ke daerah asal, pelayanan deportasi/repatriasi. Kemudian ada pula pelayanan kesehatan dan pengantaran TKI sakit, pelayanan kepulangan jenazah, pelayanan TKI membawa anak, serta melahirkan serta transit.

"Kalau dulu di Selapajang kan lebih besar tempatnya. Sementara yang di lounge TKI ini lebih kecil. Tapi kita optimalkan kok," ungkap dia.

Gatot berharap, dengan kepindahannya dari Selapajang, bisa meminimalisir dan menghilangkan pemerasan terhadap TKI yang selama ini menjadi masalah.

Gedung BPK-TKI di Selapajang, akan dikunci sambil menghitung aset-aset yang nantinya akan dikembalikan. "Kita lagi milah-milah barang di sana, gedungnya kan punya Kemenaker, tanahnya punya AP II. Nanti bagaimana pengembaliannya akan dibicarakan lagi," kata dia.

Sementara itu, Manajer Humasdan Protokol Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan untuk Help Desk dan Crisis Center TKI tersebut.

"Pada prinsipnya kita menyambut baik dan sudah menyapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kenyamanan TKI. Fasilitasnya seperti money changer, ruang tunggu, kantin, dan lain-lain," ujar Yudis Tiawan. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya