Liputan6.com, Jakarta Pelatih Persela Lamongan, Edward Tjong mewaspadai pasang-surut performa tim asuhannya di babak 8 besar ISL. Sistem kandang tandang menurut Edward menjadi alasan utama.
Laskar Joko Tinkir melaju ke perempat final dengan dramatis. Persela berhak mengantongi tiket perempat final setelah kalah 1-3 dari Perseru Serui setelah di pertandingan lain, pesaing terdekat Persela, Persiba Balikapapan juga mengalami kekalahan dari Persiba Bantul.
Advertisement
"Sistem home away ini membuat kami harus bersiap di segala laga. Mungkin kalau home tidak masalah, tapi kalau away biasanya mental pemain naik turun," ujar Edward saat menghadiri gala dinner babak 8 besar ISL, Rabu (1/9/2014) di kawasan Epicentrum.
Performa fluktuatif Persela selama babak penyisihan wilayah Timur terasa. Dalam lima partai terakhir, Srdjan Lopicic dan kawan-kawan hanya mampu memetik satu kemenangan. Selebihnya, menelan tiga kali kekalahan dan sekali imbang. Situasi ini kontras di Februari hingga akhir April 2014 di mana tim memetik lima kemenangan beruntun.
Di babak penyisihan grup, Persela tergabung di grup yang relatif sulit bersama juara bertahan ISL, Persipura Jayapura dan tim kandidat juara, Arema Cronus serta tim Kuda Hitam, Semen Padang. "Meski lawan kami di grup cukup berat, saya pesan ke pemain untuk tidak gentar, kita harus tetap semangat dan jangan mau kalah."
Pada laga pembuka 8 besar Persela akan menghadapi juara bertahan Persipura Jayapura (4/10/2014). "Persipura tim kuat, tapi kami tetap akan berusaha curi poin. Kami tidak boleh membuang peluang segala peluang."
Penjaga gawang Persela, Choirul Huda menambahkan, kendati tidak memiliki skuad bertabur bintang, tapi tim memiliki ikatan kuat antarpemain. Ini modal berharga.
"Mungkin memang kami tim kecil bila dibandingkan yang lain, tapi kami punya persaudaraan dan kebersamaan kuat, itu akan membantu dalam setiap laga."