Waspada, Pedofil Bisa Jaring Anak-anak Lewat GPS

Meningkatnya penggunaan perangkat pelacak ponsel dinilai bisa dimanfaatkan predator seksual, sehingga berisiko terhadap anak-anak.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Okt 2014, 07:38 WIB
Ilustrasi (digitaltrends.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Military Intelligence, Section 6 Inggris (MI6), Sir John Scarlett, mengatakan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap serangan dari orang dewasa yang melacak gerakan mereka menggunakan teknologi GPS. Meningkatnya penggunaan perangkat pelacak ponsel dinilai bisa dimanfaatkan oleh predator seksual. 

Scarlett mengatakan bahwa para orangtua harus waspada tentang penggunaan smartphone dan tablet oleh anak-anak. Pasalnya, pedofil bisa saja meretas perangkat mobile untuk melacak pergerakan mereka.

Menurutnya, penyalahgunaan layanan pelacakan dan bocornya informasi pribadi di internet, menimbulkan risiko lebih besar bagi keamanan masyarakat dibandingkan pengawasan yang dilakukan negara. Hal ini menjadi lebih mengkhawatirkan, katanya, karena remaja cenderung santai mengenai ancaman karena mereka tumbuh dalam lingkungan teknologi.

Pernyataan Scarlett ini muncul ditengah meningkatnya penggunaan teknologi GPS di dalam ponsel dan tablet yang memberikan pengguna akses ke peta online seperti Google Maps, sehingga bisa melacak perangkat mereka jika hilang.

"Secara pribadi, yang paling saya khawatirkan adalah perangkat pelacakan. Misalnya seperti aplikasi lokasi, yang kini mudah didapatkan. Pada awalnya Anda memberikan informasi tentang diri Anda dan setelah itu Anda bisa kehilangan kendali atas itu semua," tutur Scarlett seperti dilansir Telegraph, Selasa (21/10/2014).

Untuk itu, dia mengatakan bahwa para orangtua berkewajiban menjelaskan bahaya dari penggunaan perangkat pelacakan. Karena, sambungnya, remaja telah tumbuh dengan teknologi sehingga mereka akan jauh lebih santai terhadap risiko yang ada.

"Ada banyak hal sederhana yang bisa dilakukan untuk melindungi diri sendiri seperti menggunakan password dan hal lainnya. Semua orang harus memahami, bahwa kita tidak bisa benar-benar yakin tidak akan ada penyusup," ungkap Scarlett.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya