6 Aksi 'Bodor' Ceu Popong Pimpin Sidang Paripurna DPR

Aksi Ceu Popong yang kocak dalam memimpin Sidang Paripurna perdana DPR jadi perhatian.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 02 Okt 2014, 12:49 WIB
Seorang anggota DPR RI meletakan berkas di meja Popong Otce Djundjunan karena tidak puas dengan sikap Ketua DPR RI sementara tersebut, Jakarta, (1/10/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Ceu Popong kini jadi perbincangan. Bukan hanya karena jadi anggota DPR 2014-2019 tertua, aksi Popong yang kocak dalam memimpin Sidang Paripurna perdana DPR itu juga jadi perhatian.

Berikut ini momen-momen lucu saat politisi senior Partai Golkar yang akrab disapa Ceu Popong itu saat memimpin Sidang Paripurna DPR:

1. 'Yuk' Khas Sunda

Sebagai anggota DPR tertua, Popong yang berumur 76 tahun didaulat untuk memimpin jalannya pelantikan anggota baru DPR periode 2014-2019. Usai membacakan nama-nama anggota DPR yang akan disumpah, Ceu Popong turun dari mimbar pimpinan untuk ikut diambil sumpah jabatannya. Kala itu ia mengajak Ade Rizki Pratama, anggota DPR termuda yang juga menjadi pimpinan sidang untuk turun mimbar.

"Saya mohon izin bapak presiden dan wakil presiden. Yuk," ajak Ceu Popong kepada Ade.

Kata 'Yuk' dengan logat khas Sunda yang keluar dari mulut Ceu Popong sontak mengundang tawa para anggota dewan lain yang ada di ruang sidang.

>>>Next>>>

 


2. Gandengan

2. Gandengan

Tawa anggota dewan kembali pecah saat Ceu Popong menuruni mimbar pimpinan sidang untuk diambil sumpah jabatannya. Kala itu Popong menggandeng tangan Ade Rizki Pratama, anggota DPR termuda yang juga menjadi pimpinan sidang untuk turun mimbar.

Tak hanya sekali, Ceu Popong kembali menggandeng tangan politisi Partai Gerindra itu usai menutup sidang pelantikan anggota DPR.

>>>Next>>>

 


3. Sebut Ade Cucu

3. Sebut Ade Cucu

Akis kocak Ceu Popong berlanjut ke sidang paripurna pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DPR RI. Saat membuka sidang yang sempat diskors, Ceu Popong menyebut Ade Rizki yang terpaut umur 50 tahun itu sebagai cucunya.

"Saya diingatkan sama cucu saya, bahwa yang harus disetujui dulu adalah jadwal acara rapat masa persidangan 1," ujar Ceu Popong sambil menunjuk Ade Rizki yang duduk di sebelahnya.

Para anggota dewan pun kembali tertawa.

>>>Next>>>

 


4. Dicium politisi PDIP

4. Dicium politisi PDIP

Saat skors dibuka, Ceu Popong langsung mendapat interupsi dari anggota dewan. Microphone yang berada kursi anggota lalu mati. Akhirnya seorang politisi PDIP Yulian Gunhar mendatangi Ceu Popong ke meja pimpinan.

Yulian memberitahu Ceu Popong bahwa microphone di meja anggota mati. Usai memberitahu, Yulian langsung mencium tangan dan pipi Ceu Popong sebelum turun kembali ke kursinya.

Gelak Tawa anggota DPR kembali pecah kala Ceu Popong menegur Yulian. "Saya hanya ingin mengingatkan di dalam tata tertib, anggota tidak diperkenankan naik ke pimpinan sidang, walaupun sambil cium Ceu Popong tetap tidak boleh, begitu ya, mangga," ungkap Ceu Popong.

>>>Next>>>

 


5. Kehilangan Palu

5. Kehilangan Palu

Hujan interupsi terjadi saat sidang yang diskors dibuka Ceu Popong. Mereka yang sebelumnya teriak-teriak interupsi maju ke hadapan meja pimpinan sidang, memprotes Popong yang dianggap tidak demokratis dalam memimpin sidang.

Beberapa anggota dewan yang bicara melalui microphone meminta Popong mengetuk palu untuk menskors Sidang Paripurna. Namun, tiba-tiba politisi senior Partai Golkar yang akrab disapa Ceu Popong itu teriak kehilangan palu sidang.

"Mana paluna euweuh? (Di mana palunya tak ada?)" heran Ceu Popong.

Kericuhan pun terus berlangsung hingga pengamanan dalam (Pamdal) DPR turun tangan melerai anggota dewan yang terlibat cekcok. Meski tanpa palu, Popong pun akhirnya menskors sidang.

"Sidang diskors, tak!" ucap Ceu Popong menggantikan suara palu yang hilang.

>>>Next>>>

 


6. Celetukan Bahasa Sunda

6. Celetukan Bahasa Sunda

Sepanjang memimpin sidang di DPR dari pagi hingga larut malam, Ceu Popong yang asli Bandung kerap menggunakan bahasa Sunda. Dengan logat yang khas, Ceu Popong kerap ditertawakan.

Salah satunya saat microphone anggota DPR mati. "Oh mic-nya teu hurung, da udah hurung di die mah (Oh microphone-nya ga bersuara, kalau di sini bersuara)."

Lalu saat Ceu Popong mendapat interupsi bertubi-tubi dari anggota DPR. "Interupsi naon deui sih? (Interupsi apa lagi sih?)"

Dan, kala Ceu Popong menanggapi permintaan anggota agar segera mengetok palu. "Sabar atuh ini rek diketok, tok tok tok."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya