Liputan6.com, Incheon - Partai final sepak bola Asian Games 2014 akan berlangsung panas. Korea Utara dan Korea Selatan akan bertarung memperebutkan medali emas Asian Games.
Pertemuan dua negara di semenanjung Korea itu dibumbui dengan konflik politik yang terjadi. Ketegangan dua negara ini pun sudah berlangsung sejak 1950.
Advertisement
Perseteruan politik ini pun berlanjut di dunia sepak bola. Korea Utara pernah menolak mengibarkan bendera Korea Selatan saat kedua negara bertemu dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2008. Akibatnya, pertandingan pun dipindah ke Tiongkok.
Begitu pula saat Korea Utara harus bertandang ke Korea Selatan. Ofisial Korea Utara menuding pihak Korea Selatan telah meracuni timnya.
Kedua negara sebenarnya pernah bertemu di partai puncak Asian Games 1978. Saat itu, mereka bermain imbang tanpa gol hingga pertandingan berakhir. Akhirnya panitia memutuskan untuk menyerahkan medali emas kepada dua negara itu.
Kini kedua negara bertemu lagi di partai puncak Asian Games 2014. Panitia lokal menyatakan tak memiliki persiapan khusus untuk menggelar pertandingan ini. "Kami memastikan pertandingan akan berjalan dengan baik," kata Direktur Media, Kim Bae-Ok.
NBC menyebutkan, kubu Korea Utara sudah mengiming-imingi para pemainnya agar dapat mengalahkan Korea Selatan dan meraih medali emas sepak bola Asian Games. "Jika mendapat medali emas, mereka akan dibebaskan dari wajib militer."
Baca Juga:
Tak Mau Serahkan Medali Emas ke Indonesia, Malaysia Bakal Disanksi
Klasemen Sementara Liga Champions 2014/15
Pemain Buangan MU Sukses Hancurkan Galatasaray