Liputan6.com, New York - Rumor mengenai kelinci bertanduk atau dikenal juga dengan sebutan Jackalope menjamur di berbagai pelosik Amerika Barat sejak ratusan tahun lalu. Meski sudah Jackalope sudah dinyatakan sebagai makhluk palsu yang tak pernah ada, tapi masih banyak saja orang yang pergi memburunya.
Jackalope merupakan makhluk mirip kelinci tapi bertanduk layaknya rusa. Kabarnya makhluk ini merupakan gabungan spesies kelinci pembunuh dan rusa.
Advertisement
Banyak orang percaya bahwa Jackalope benar-benar hidup di dunia ini. Seorang warga Rusia bahkan menghadiahkan uang senilai US$ 50 ribu atau Rp 606,7 juta (Kurs: Rp 12.134/US$) bagi siapapun yang dapat membuktikan keberadaannya.
Penasaran mengapa banyak orang memburunya meski makhluk tersebut dikatakan tak pernah ada? Berikut ulasannya seperti dikutip dari The Richest, Legends of America, dan sejumlah sumber lain, Kamis (2/10/2014):
Rupa Jacklope
Rupa Jackalope
Jackalope merupakan kelinci bertanduk rusa yang dipercaya sebagai salah satu makhluk paling langka di dunia. Kabarnya, Jakcalope juga merupakan hewan pemalu kecuali saat sengaja didekati.
Jackalope digambarkan sebagai makhluk berbulu coklat dengan berat antara tiga hingga lima pouund. Selain itu, Jackalope juga dapat berlari bagai kilat dengan kecepatan di atas 90 mil per jam.
Makhluk legendaris ini juga dikabarkan sangat kejam saat terlibat perkelahian dengan hewan lain. Jackalope pertama kali ditemukan John Colter, salah satu pria berkulit putih pertama yang masuk ke wilayah Wyoming.
Hewan unik ini kabarnya sangat agresif dan pergerakannya tak mudah ditebak. Meski rumornya menyebutkan hewan ini tak pernah ada di dunia, tapi beberapa orang mengaku pernah melihat makhluk langka ini.
Advertisement
Jackalope Sebarkan Virus Penyakit
Jacklope Sebarkan Virus Penyakit
Sebagian besar masyarakat Amerika mengatakan, Jackalope sering terlihat di negara bagian Wyoming, Colorado, Nebraska, dan New Mexico, Jackalope juga tampaknya memiliki spesies sejenis di Eropa.
Di Jerman dan Swedia, makhluk itu dikenal sebagai wolperdinger. Ilustrasi kelinci bertanduk sebenarnya telah pertama kali terbesar di berbagai karya-karya ilmiah Eropa sejak abad ke-16.
Beberapa orang tidak percaya ada spesies lain yang mirip dengan Jackalope di negara luar Eropa. Tapi Jackalope dipercanya nyata dan pernah ada karena sebuah virus yang disebut papillomatosis.
Virus itu juga disebut Jackalopism, penyakit yang menyebabkan pertumbuhan sejenis tanduk di atas kepala kelinci. Virus ini yang kemudian dikaitkan dengan kelahiran Jackalope.
Hadiah Ratusan Juta Menanti bagi Penangkap Jackalope
Hadiah Ratusan Juta Menanti bagi Penangkap Jackalope
Banyak orang menganggap Jackalope dianggap tidak lebih dari sekadar makhluk mistis. Makhluk itu tak pernah ada dan hidup di muka bumi ini.
Keyakinan itu diperkuat dengan kisah Douglas Herrick, sang pemburu kelinci. Kabarnya Herrick baru pulang berburu dan melempar kelinci mati hasil buruannya ke lantai meluncur tepat ke tanduk rusa.
Karena tampak seperti kelinci bertanduk, Herrick lantas memotretnya dan foto itu mencuri perhatian publik. Alhasil, tak ada seorang pun yang pernah menangkapnya hidup-hidup, meski sebuah foto benar-benar menunjukkan keberadaannya.
Seorang warga Rusia yakin Jackalope memang benar ada dan menawarkan hadiah senilai US$ 50 ribu atau Rp 606,7 juta bagi siapapun yang bisa menangkapnya. Hingga kini, tak satu orang pun berhasil membawanya hidup-hidup. (Sis/Ahm)
Advertisement