Penyebab Runtuhnya Pelapis Dinding Gedung Balaikota DKI

Lapisan Gedung Blok G Balaikota itu runtuh dari lantai 22 hingga mengenai atap gedung ruang kerja Ahok.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Okt 2014, 00:51 WIB
(Liputan6.com/Andi Muttya Keteng)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian secara resmi menghentikan penyelidikan penyebab runtuhnya fasad atau pelapis dinding yang terletak di gedung Blok G Balaikota DKI Jakarta.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat, Tatan Dirsan mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), dan pemeriksaan laboratorium oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. ‎Penyelidikan pun resmi dihentikan pada 20 September 2014 lalu.

"Kejadian runtuhnya Alumunium Composit Panel (ACP), rangka ACP, dan sirip ACP di Gedung Balaikota Blok G sisi Timur disebabkan karena faktor alam," kata Tatan, di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Sementara itu, Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan biaya perbaikan atas runtuhnya fasad tersebut ditanggung oleh PT Jaya Konstruksi, selaku kontraktor. Sebab menurutnya, fasad baru dipasang selama tiga tahun. Perbaikan dibuat dengan konstruksi yang lebih ringan dan baut yang lebih kuat.

"Hasil penyelidikan, karena korosinya lemah. Sehingga tidak bisa menunjang beban dan ada beberapa baut yang sudah lepas," ucap Agustino.

Lapisan Gedung Blok G Balaikota itu runtuh dari lantai 22 hingga mengenai atap gedung ruang kerja Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, pada 28 Agustus 2014 lalu. Saat terdengar gemuruh reruntuhan, Basuki alias Ahok pun langsung ke luar ruangan dan berlari ke bawah.

"Eh, kenapa? Kenapa?" ucapnya dengan mimik muka terkejut sambil menuruni tangga dengan dikawal ajudan dan beberapa stafnya, Kamis (28/8/2014).

Dengan mengenankan batik hijau kebiruan, Ahok sempat singgah di lantai 1 dan mengintip di jendela ke arah reruntuhan. Karena pandangan matanya terhalangi tiang, dirinya pun kembali berlari ke lantai dasar dengan masih dikawal ajudan.

Ahok lalu keluar gedung dan menuju area parkiran mobil dinasnya. "Ini kok bisa?" celetuknya yang serius memandangi lapisan besi yang teronggok di selasar balaikota.

Sekitar 5 menit berada di bawah, dirinya pun langsung kembali ke ruang kerjanya. Beberapa PNS DKI serta para finalis Abang None tampak mengerumuni reruntuhan. Para petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) terlihat mengatur traffic cone untuk menghalangi media dan PNS agar tak terlalu dekat.

Tak berapa lama, Kepala Biro Umum DKI Agustino Darmawan pun terlihat masuk ke dalam ruang kerja Ahok untuk melaporkan insiden itu. Disusul oleh Kepala Dinas Perumahan DKI Yonathan Pasodung.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya