Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyatakan telah memulai commissioning dari fasilitas pelabuhan (jetty), belt conveyor dan pemurnian pabrik yang merupakan bagian dari proyek perluasan pabrik Feronikel Pomala (P3FP).
Dengan selesainya proyek ini, Aneka Tambang berharap tingkat produksi feronikel dapat meningkat menjadi 27.000-30.000 TNi per tahun dari sebelumnya 18.000-20.000 TNi per tahun. Penyelesaian proyek ini juga menurunkan tingkat biaya tunai pabrik feronikel di Pomalaa.
Advertisement
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Tato Miraza menuturkan, dimulainya commissioning beberapa fasilitas dari P3FP menunjukkan on track dalam penyelesaian proyek ini. Pihaknya optimistis proyek tersebut dapat memberikan imbal hasil dan profitabilitas yang signifikan bagi perusahaan terutama dengan estimasi penyelesaian keseluruhan proyek pada akhir 2015 dan didukung dengan harapan peningkatan harga nikel di tahun mendatang.
Hingga akhir Agustus 2014, engineering, procurement and construction (EPC) progress P3FP secara keseluruhan sudah mencapai 68 persen.
"Dengan dimulainya commisioning fasilitas pelabuhan baru di Pomalaa, PT Aneka Tambang Tbk berharap proses unloading bijih nikel untuk kebutuhan umpan pabrik akan berjalan lebih cepat dan efisien," ujar Tato, seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Jumat (3/10/2014).
Fasilitas pelabuhan Aneka Tambang merupakan paket 1 dari keseluruhan 8 paket P3FP. Fasilitas pelabuhan yang baru memiliki kapasitas 12.000 DWT dan unloadingrate sebesar 2x5.000 ton per jam lebih cepat dari sebelumnya yang menggunakan alat berat bachoe.
Sementara itu, fasilitas belt conveyor sepanjang 4 kilometer yang dibangun bertujuan menggantikan dump truck yang sebelumnya digunakan untuk digunakan sebagai sarana transportasi bijih nikel dan batu bara dari pelabuhan ke pabrik.
Sedangkan fasilitas pemurnian pabrik yang merupakan bagian dari P3FP akan meningkatkan jumlah fasilitas pemurnian menjadi 2 unit dari sebelumnya 1 unit. Melalui penambahan fasilitas pemurnian ini, maka operasional pemurnian pabrik diharapkan jadi lebih fleksibel seiring peningkatan produksi feronikel.(Ahm/)