Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) dan United Nations Development Programe (UNDP) meresmikan pencanangan platform nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI).
Menteri Pertanian, Suswono mengatakan, program ini bertujuan untuk mendukung petani kelapa sawit berpenghasilan rendah agar dapat meningkatkan produksi dan pengelolaan lingkungan serta mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
"ISPO ini kan penting perkebunan kelapa sawit. Jadi melalui program ini ada bantuan bagi petani dalam bentuk program. UNDP yang akan membimbing dan progam ini sampai petani bisa mendapatkan sertifikasi ISPO. Ini sangat positif sehingga ada percepatan," ujar Suswono di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2014).
Platform SPOI ini akan berlangsung selama 5 tahun untuk periode 2014-2018 dengan anggaran yang disediakan mencapai US$ 15,5 juta dengan US$ 500 ribu berasal dari pemerintah Indonesia. Tiga provinsi yang menjadi pilot project program ini yaitu Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
Menurut Suswono, walaupun industri kelapa sawit telah berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi masih ada kekhawatiran akan merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
"Misalnya penebangan hutan atau deforestasi, hilangnya keanekaragaman hutan dan meningkatnya emisi gas rumah kaca," kata dia.
Pada 2013 luas total perkebunan kelapa sawit Indonesia diperkirakan mencapai 10 juta hektar (ha). Dari jumlah tersebut, 44 persennya merupakan perkebunan rakyat. Saat ini ada sekitar 2,2 juta petani yang menggantungkan hidup dari pertanian kelapa sawit.
"Perkebunan rakyat ini rata-rata tanamannya sudah tua, perlu peremajaan dan manajeman yang baik, pemupukan baik. Kalau swasta responsnya sudah baik. Ada 200-an perusahan swasta sudah daftar ISPO," tandasnya. (Dny/Ahm)
Kementan Gandeng UNDP Bantu Petani Kelapa Sawit
Menteri Pertanian, Suswono menuturkan, program suistanable palm oil initiative (SPOI) untuk membantu petani berpenghasilan rendah.
diperbarui 03 Okt 2014, 12:37 WIB(Foto: Liputan6.com/Septian Deny)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
9 10
Berita Terbaru
DPR Tunggu Pembahasan RUU Pemilu Terkait Usul KPU Jadi Ad Hoc
Mengenal Benteng Speelwijk, Wisata Bersejarah Cocok untuk Libur Keluarga
Mary Jane Masih di Lapas, Ini Kata Dirjen Pemasyarakatan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 24 November 2024
Kebiasaan Muluk, Makan Menggunakan Tangan yang Sarat Filosofi dan Manfaat
Komnas HAM Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Diusut Tuntas
Paris Hilton Sesumbar Punya Kulit Glowing Tanpa Botox atau Oplas, Apa Rahasianya?
Sosok AKP Dadang Iskandar, Terduga Pelaku yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil
Isyarat Mbah Moen Jelang Wafat, 'di Makkah Sampai Tanggal 5', Karomah Wali
Prabowo Kembali ke Tanah Air, Ini Hasil Kesepakatan Bilateral dengan MBZ di Abu Dhabi
Museum Bajra Sandhi, Monumen Perjuangan yang Sarat Filosofi Hindu Bali
Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Tapanuli Selatan, 2 Orang Meninggal Dunia