Liputan6.com,Jakarta - PT Pelindo III telah menyelesaikan proses penerbitan obligasi internasional (global bond) senilai US$ 500 juta.
Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan pemesananan global bond tersebut telah ditutup pada hari Rabu (24/9/2014) malam, ditandai dengan situasi kelebihan pesanan (oversubscribed) hingga 13 kali.
Jumlah ini diperkirakan melampaui rekor kelebihan pesanan surat utang yang pernah diraih perusahaan BUMN lain yaitu sebanyak enam kali.
"Ini merupakan bukti bahwa perusahaan nasional masih dipercaya di tingkat global," kata Djarwo, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Djarwo menguraikan utang global tersebut mematok bunga (coupon) sebesar 4,875 persen. Global bond tersebut akan jatuh tempo dalam 10 tahun, terhitung mulai dari tanggal 1 Oktober 2014.
"Perusahaan sangat yakin mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pokok utang dan bunga tahunan sampai dengan saat jatuh tempo," ungkapnya.
Dalam aksi korporasi tersebut, ANZ, Credit Suisse, dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai joint lead managers dan didukung pula oleh BNI Securities dan MUFG sebagai co managers.
Adapun order book tercatat sebesar US$ 6,4 miliar dengan permintaan pesanan tercatat sebanyak hampir 16 kali. Disebutkan investor dari Asia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) sangat antusias menyambut obligasi dolar dari Pelindo III.
Untuk alokasi pembelian global bond tersebut, investor AS memperoleh alokasi sebesar 42 persen, Asia mendapat 32 persen, sedangkan Eropa mengambil 26 persen.
"Peruntukan refinancing dan investasi antara lain guna mendanaipembangunan Terminal Teluk Lamong dan proyek Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), serta pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan Pelabuhan Banjarmasin," pungkasnya. (Pew/Nrm)
Energi & Tambang