Liputan6.com, Jakarta -
Pemerintahan saat ini mengimbau Presiden terpilih Joko Widodo dapat 'hidup' rukun bersama DPR di periode lima tahun mendatang.
Pasalnya kelanggengan hubungan pemerintah dan parlemen akan memberi dorongan terhadap pasar keuangan Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung memperkirakan kondisi pasar keuangan baik nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergantung situasi politik Indonesia.
"Saya berharap partai pendukung pemerintah bisa mengajak partai lain bergabung jadi bisa efektif, tapi saya tahu itu nggak mudah. Masing-masing saling memahami dan mengerti demi kepentingan nasional kita," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Menurutnya, pemerintahan baru dan DPR harus akur mengingat negara ini dibangun oleh semua kelompok, bukan individu. "Kalau akur, market akan menyambut positif. Jika tidak akur, (IHSG dan rupiah) bukan cuma melemah, tapi ekonomi kita akan sangat terganggu," sambung CT.
Saat ini, dia bilang, pelaku pasar maupun masyarakat bukan menanti kebijakan pemerintah baru namun lebih kepada hubungan harmonis antara Presiden Jokowi dengan parlemen.
"Kalau nggak akur, apapun kebijakannya nggak akan efektif. Jadi orang ingin melihat adanya kebersamaan dalam membangun Republik ini," tandas CT. (Fik/Nrm)