Liputan6.com, Jakarta Jika Anda seorang traveler jenis `ransel` yang gemar menghabiskan waktu berada di alam bebas seperti pantai dan gunung, dianjurkan untuk menggunakan pelindung kulit yang mengandung bahan seperti SPF dan PA, serta ber-antioksidan.
"Seharusnya sebisa mungkin menghindari sinar matahari, ya. Terutama dari jam 10 sampai jam 4 sore. Tapi itu 'kan nggak mungkin. Jadi, pergunakan saja tabir surya itu," kata Dr. Gloria Novelita, SpKK.
Advertisement
Dalam rentang waktu sepanjang itu, Ahli Perawatan Kulit dari Beyoutiful Aesthetic Clinic, Jakarta, menjelaskan, paparan sinar matahari (UV) berdampak pada penggelapan warna kulit, kerusakan sel-sel kulit, kerutan dini, bintik-bintik hitam, keratosis actinic (gejala awal kanker kulit), hingga mengalami kanker kulit.
"Tapi tergantung tempat di mana kita travelling, ya. Soalnya, ada yang jam 7 malam masih panas saja. Jadi ada baiknya untuk berhati-hati," kata Gloria menambahkan.
Selain penggunaan tabir surya, gunakan juga pelindung tubuh yang berukuran lebar. "Misalnya topi yang lebar, payung, kacamata yang lebar, dan pakaian yang tertutup," kata Gloria.
Selain dampak di atas, katarak pun mengintai para traveler yang tidak menutup area di sekitar mata menggunakan kacamata atau topi yang lebar itu.
Sedangkan bagi traveler yang hobi menyelam, Gloria menekankan, pergunakan tabir surya yang tahan air.