Liputan6.com, Jakarta Berbahagialah jika Anda wanita, berusia di atas 35 tahun, masih memiliki kulit halus, payudara kencang dan tegak, tulang kuat, dan dapat menikmati hubungan seksual secara baik. Itu pertanda bahwa hormon kewanitaan (estrogen) Anda terjaga dengan baik. Kebanyakan wanita di atas usia 35-an tahun mulai mengalami perubahan secara fisik akibat penurunan hormon estrogen. Penurunan itu akan mencapai puncaknya pada usia 50-55 tahun ketika produksi hormon estrogen oleh tubuh berhenti. Hal itu ditandai dengan berhentinya menstruasi.
Selain semakin rawan mengalami serangan jantung koroner dan meningkatnya risiko osteoporosis, wanita yang mengalami defisit hormon kewanitaan akan menghadapi banyak keluhan, antara lain mudah lelah, tubuh dan wajah terasa panas (hot flushes), vagina mengering sehingga sakit saat berhubungan intim, nyeri di persendian, bahkan emosi menjadi kurang stabil dan mudah tersinggung.
Advertisement
Kedelai oleh para pakar dinyatakan merupakan sumber fitoestrogen (tumbuhan yang mengandung bahan serupa estrogen). Itu sebabnya para pakar menganjurkan wanita mengonsumsi banyak tempe dan susu kedelai jika usia telah lebih dari 35 tahun. Lebih baik sejak jauh-jauh hari, mengingat penurunan kadar hormon estrogen telah dimulai pada usia 25 tahunan.
Kedelai seperti dikutip dari WebMD, Sabtu (4/10/2014) juga merupakan sumber kalsium yang sangat diperlukan oleh wanita, mengingat cadangan di dalam tulang biasanya juga berkurang. Selain faktor usia, cadangan kalsium di dalam tulang banyak tersedot oleh janin ketika seorang wanita hamil.
Kini semakin mudah kita mendapatkan susu kedelai di pasaran jika Anda tidak sempat membuat sendiri di rumah. Tentu lebih baik jika Anda mengolah sendiri karena dipastikan lebih segar, tanpa pengawet dan bahan tambahan lainnya. Siapkan susu kedelai tawar (tanpa gula apa pun) karena Anda akan mendapatkan rasa manis dari buah yang dijus.
