Catatan Kecil Adian Napitupulu Saat Kericuhan Rapat Perdana DPR

Adian menyebutkan, saat rapat paripurna diwarnai teriakan interupsi peserta rapat, tiba-tiba pimpinan rapat Ceu Popong menyatakan 9 agenda.

oleh Rochmanuddin diperbarui 04 Okt 2014, 20:34 WIB
Ceu Popong sempat kebingungan mencari palu yang tiba-tiba menghilang di tengah rusuh anggota DPR.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan DPR sudah ditetapkan pada Jumat 1 Oktober. Namun ada pemandangan yang tidak etis saat rapat paripurna perdana anggota DPR 2014-2019 itu. Sikap yang tidak semestinya dilakukan para pejabat penyelenggara negara itu hingga berujung ricuh.

Tak hanya anggota rapat, pimpinan rapat paripurna juga terlihat asal-asalan dan seperti tidak serius. Anggota Fraksi PDIP Adian Napitupulu menyayangkan peristiwa itu. Adrian menyebut, pimpinan rapat paripurna Popong Otje Djundjunan 2 kali meninggalkan rapat tanpa menutup.

"Catatan kecil dari rapat pimpinan kelompok partai DPR RI. Ibu Popong 2 kali tinggalkan rapat konsultasi tanpa menutup rapat," ujar Adian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/10/2014).

Pertama, kata Adian, saat rapat paripurna diwarnai teriakan interupsi peserta rapat, tiba-tiba wanita yang akrab disapa Ceu Popong itu menyatakan 9 agenda rapat.

"Ibu Popong berbicara, diputuskan bahwa agenda rapat paripurna terdiri dari 9 agenda. Palu diketok tanpa merinci apa yang disepakati, lalu Ibu Popong berdiri keluar dari ruang rapat, namun tanpa ketokan palu penutup rapat," ujar Adian.

Spontan, lanjut Adian, separuh peserta rapat pun ikut keluar mengikuti Ceu Popong dan sebagian lagi tetap tinggal di dalam ruang rapat. Para anggota dewan sebagaian bingung karena palu diketok bukan untuk menutup rapat, tapi hanya menutup kesimpulan agenda yang akan dibahas di paripurna.

"Luar biasa DPR sekarang, kok bisa rapat belum ditutup tapi pimpinan rapat sudah pergi meninggalkan rapat," ujar dia.

Tak lama, kata Adian, beberapa peserta rapat terlihat menyusul keluar ruang rapat, berinisiatif mencari pimpinan rapat. Tapi tidak ketemu Ceu Popong, karena terhambat kerumuman awak media dan banyaknya orang yang bergerombol di depan pintu.

"Keluarnya Ibu Popong sebagai pimpinan sidang di rapat konsultasi itu ternyata bukan hanya sekali tetapi terjadi 2 kali. Sekitar 1 jam sebelumnya, di tengah teriakan 'ayo paripurna! ayo paripurna!' Ibu Popong tiba-tiba turun dari kursi pimpinan dan melangkah ke pintu."

"Tetapi langkah Ibu Popong terhambat karena beberapa orang, termasuk saya menghampiri Ibu Popong dan mengingatkan bahwa rapat belum ditutup. Setelah diingatkan, Ibu Popong berkata 'oh belum ditutup ya?' Lalu terdiam sejenak dan kembali lagi ke kursi pimpinan," sambung Adian.

Adian menyimpulkan, selama rapat paripurna DPR itu, Ceu Popong 2 kali turun dari kursi pimpinan dan menutup rapat tanpa penutupan resmi. "Kenapa demikian? Apakah semua itu bagian dari rekayasa atau bukan, yang pasti memang menyedihkan, tapi itu faktanya," pungkas Adian. (Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya