PSIS Ditahan PSS di Laga Perdana Babak Delapan Besar

Bagi PSIS hasil ini merupakan suatu kerugian karena bertanding di kandang sendiri tetapi gagal meraih nilai tiga.

oleh Ulul Azmi diperbarui 04 Okt 2014, 21:19 WIB
Indonesia Super League (ISL) musim 2014

Liputan6.com, Semarang - Tuan rumah PSIS gagal meraih nilai penuh setelah bermain imbang 2-2 (1-1) melawan tamunya PSS Sleman, Yogyakarta, pada laga perdana babak delapan besar Grup N Liga Super Indonesia di Stadion Jatidiri Semarang, Jateng, Sabtu petang, sepeti dilansir Antara.

Dengan hasil ini maka kedua tim hanya mendapat nilai satu tetapi bagi PSIS hasil ini merupakan suatu kerugian karena bertanding di kandang sendiri tetapi gagal meraih nilai tiga.

Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan tentu saja hasil ini harus disyukuri tetapi sebagai tuan rumah tentunya merupakan kerugian, "Tetapi masih ada lima pertandingan lainnya yang tentunya harus kita maksimalkan baik ketika main di Wamena, papua maupun Ciamis, Jabar," katanya.

Pertandingan antara kedua tim yang disaksikan sekitar 15 ribu penonton tersebut pada 15 menit awal babak pertama berlangsung lamban dan keduanya tampak bermain hati-hati sehingga selama ini praktis tidak ada serangan yang berbahaya ke daerah pertahanan masing-masing.

Tetapi setelah itu tempo pertandingan meningkat dan tuan rumah terlihat mulai menguasai jalannya pertandingan sedangkan tim tamu asuhan pelatih Heri Kiswanto lebih banyak memanfaatkan serangan balik untuk menekan lini pertahanan lawan.

Pada menit ke-19, pemain depan PSIS Julio Alcorse berhasil menjebol gawang PSS Sleman yang dijaga Herman Batak. Gol tersebut bermula dari umpan terobosan yang dilakukan oleh Ahmad Nurfiandani kepada M Yunus yang berhadapan dengan kiper Sleman tersebut.

Tetapi tendangan Yunus mental di kakai kiper PSS Sleman kemudian langsung disambar dengan kaki kiri oleh Julio Alcorse tanpa bisa diantisipasi kiper maupun pemain belakang tim tamu.

Tetapi tiga menit kemudian atau menit ke-22, PSS Sleman berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui tendangan Kristian Adelmund yang jaruh di sudit kanan atas gawang PSIS yang dijaga kiper Ivo Andre Wibowo dan bertahan hingga babak pertama uasi.

Memasuki babak kedua, kedua tim mulai meningkatkan tempo permainan. Tuan rumah mendapat beberapa peluang untuk mencetak gol meskipun kiper Sleman Herman Batak sudah keluar dari sarangnya, tetapi bola tersebut masih bisa dihalau pemain belakang yang lainnya.

Tuan rumah unggul 2-1 pada menit ke-52 melalui tendangan penalti yang dilakukan Ronald Fagundez setelah salah seorang pemain belakang PSS Sleman menyentuh bola dengan tangan di daerah terlarang. Tendangan Fagundez yang tidak terlalu keras gagal diantisipasi kiper Herman Batak.

Tim tamu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui sundulan kepala kapten tim Anang handi Saputro pada menit ke-72 setelah menerima dari tendangan bebas yang dilakukan rekannya dan bertahan hingga pertandingan usai.

Wasit Untung dari Jakarta yang memimpin pertandingan ini mengeluarkan kartu kuning untuk Waluyo, Rasmoyo, dan Ridwan Awaludin dari PSS Sleman.

Pelatih PSS Sleman Heri Kiswanto mengatakan dirinya sudah memperkirakan kalau PSIS merupakan salah satu lawan terberat di grup ini. "Pemain sudah menerapkan strategi untuk membatasi gerak Ronald Fagundez kalau berada di daerah pertahanan timnya dan untungnya Julio Alcorse yang juga menjadi target timnya sudah ditarik keluar oleh pelatihnya," katanya.

Menurut dia, gol kedua yang bersarang ke gawang timnya sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemainnya tidak terlambat mengantisipasi bola lawan. "Pada dasarnya permainan kedua tim bagus karena saling menyerang. Tentunya hasil ini merupakan modal untuk menapaki pertandingan selanjutnya," katanya.

Pelatih PSIS Eko Riyadi mengatakan pertandingan ini menarik dan dirinya tetap mensyukuri hasil ini. Tentunya, masih akan dilakukan perbaikan untuk timnya terutama bola-bola mati dari lawan mengingat dua gol yang bersarang ke gawang timnya berasal dari bola mati.

Menurut dia, ketika ada serangan balik dari lawan ternyata pemain belakang cukup kerepotan. "Ada semacam transisi ketika kita menyerang kemudian mendapat serangan balik dari lawan, terlihat lini belakang kurang koordinasi," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya