Liputan6.com, Turin: Duel kontra AS Roma, Minggu (5/10/2014) atau Senin dinihari bakal menjadi ujian Masimilliano Allegri untuk memberi bukti, Juventus layak berada di pacuan terdepan perburuan gelar Scudetto musim ini.
Dari klasemen Serie A, "Si Nyonya Tua" masih memimpin klasemen. Perolehan poin kedua kubu memang sama, 15 poin. Tapi Juventus berhak atas posisi lebih baik lantaran selisih satu gol dari Roma yang menempati posisi dua. Berada di puncak klasemen, pertandingan di Juventus Stadium akhir pekan ini tentu menjadi kesempatan bagus tuan rumah untuk menjauh dari kejaran sang rival.
Advertisement
"Tapi, terlalu awal untuk mengatakan, pertandingan ini akan menjadi balapan dua kuda pacu dengan Roma (merebut gelar Scudetto)," kata Allegri dilansir dari FourFourTwo.
Melihat head-to-head, dalam lima pertandingan terakhir, Juventus masih di atas Roma. Juara bertahan Serie A itu memetik 3 kemenangan, sisanya dimenangkan Roma. "Masih banyak pertandingan yang perlu dimainkan. Inter, Milan, Napoli, Lazio dan Fiorentina. Semuanya, punya kemungkinan merebut gelar," sambung eks-pelatih AC Milan itu."Kami harus sangat bagus untuk menangani seluruh pertandingan dalam cara tepat," ucap Allegri.
Di kubu lawan, pelatih Roma, Rudi Garcia menjamin perolehan poin penuh atas Juventus akan memompa moral pasukannya untuk terus memberikan tekanan pada sang pemuncak klasemen.
Bagi allenatore asal Prancis itu, menjadi kehormatan sendiri bisa menghadapi tim legendaris Italia itu. "Kami tidak akan pernah berhenti untuk memastikan, kami bisa tampil dengan gaya sendiri sekaligus menunjukkan ambisi kami."
Hasil imbang kontra Manchester City di ajang Liga Champions, bagi Garcia setidaknya menunjukkan, I Lupi bisa tampil berbahaya. "Roma selau bermain untuk menang. Kami mendekati laga ini dengan cara yang sama seperti saat lawan City. Niat besar kami selalu memberikan masalah buat tim."
Nyali besar sangat dibutuhkan untuk menghadapi tim sekelas Juventus. Sikap jantan dari pemain sangat dibutuhkan Garcia.
"Juventus tampak memiliki fisik kuat di lapangan. Kami sadar dengan kelebihan itu. Penguasaan bola sangat penting di daerah pertahanan. Dan Anda tidak bisa melakukan hal itu dengan sepatu balet. Anda harus melawan."