Ini Tawaran Komposisi Paket Pimpinan MPR dari Kubu Jokowi-JK

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai, jalan terbaik dalam pemilihan pimpinan MPR adalah dengan musyawarah, bukan pemungutan suara.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 05 Okt 2014, 22:09 WIB
Pembubaran Pokja Tim Transisi dihadiri Kepala Staf Rumah Transisi Rini Soemarno, dan beberapa deputi seperti Akbar Faisal dan Andi Widjajanto, Jakarta, (28/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah untuk mufakat disepakati Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebagai cara terbaik memilih pimpinan MPR. Maka itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menawarkan komposisi paket pimpinan MPR diisi secara merata.

"Sarannya kan berarti dari sana (Koalisi Merah Putih) 2 (wakil). Di sini (KIH) juga 2. Ketuanya dari DPD. Pokoknya dari sana 2, sini 2," kata Paloh di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014).

Maka Paloh menilai, jalan terbaik dalam pemilihan pimpinan MPR adalah dengan musyawarah, bukan pemungutan suara. Karena jika sudah berbicara musyawarah, keputusan tidak lagi berdasarkan jumlah anggota.

Menurut Paloh, KIH segera berkomunikasi dengan beberapa pihak. Dengan DPD sendiri, pembahasan komposisi paket pimpinan MPR sedang dimatangkan. Tinggal memulai komunikasi dengan Koalisi Merah Putih.

"Nanti Pak Irman Gusman (Ketua DPD) yang akan komunikasi (dengan KMP). Kalau dari sini, Pak Wiranto yang akan komunikasi dengan DPD," jelas Surya Paloh.

Pemilihan pimpinan MPR rencananya akan dilakukan Senin 6 Oktober 2014 besok. Masing-masing kubu, baik kubu Prabowo Subianto yang disokong Koalisi Merah Putih, maupun kubu Jokowi yang didukung Koalisi Indonesia Hebat telah melakukan persiapan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya