Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) membantah tuduhan dari berbagai pihak terutama tuduhan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengenai praktik monopoli penjualan avtur di Indonesia.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menyatakan, Pertamina tidak menjadi pemain tunggal dalam bisnis penjualan avtur di Tanah Air.
Saat ini ada lima perusahaan yang sudah memegang izin dari Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk menjual avtur di Indonesia.
"Perkara Pertamina monopoli dari segi regulasi coba di cek BPH Migas sudah ada lima badan usaha yang megang izin," kata Ali, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).
Namun menurut Ali, lima perusahaan tersebut tidak melakukan tugasnya berbisnis avtur di Indonesia. Sehingga saat ini hanya Pertamina saja yang menjual avtur.
"Lho mereka yang tidak jualan kenapa Pertamina yang disalahkan juga?" ungkap Ali.
Ali juga menginginkan, pemerintah ikut andil dalam mengembangkan vasilitas bahan bakar untuk peswat di bandara perintis.
"Jangan hanya Jakarta saja yang dilirik, di daerah harus beri pemerataan, negara berkewajiban melayani bandara perintis," pungkasnya.
Sebelumnya, KPPU tengah menyelidiki kemungkinan adanya praktik monopoli penjualan bahan bakar pesawat atau avtur oleh Pertamina kepada para maskapai penerbangan.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pencegahan KPPU, Taufik Ahmad mengatakan, pengkajian ini dilakukan karena selama ini harga avtur yang jual oleh Pertamina selaku pemain tunggal di Indonesia lebih mahal 15 persen jika dibandingkan dengan harga avtur yang dijual di negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
"Kalau harga avtur, kita mengikuti di surat kabar tentang berkembangnya keluhan-keluhan terkait mahalnya harga avtur. Apakah harga avtur karena monopoli atau lainnya. Nah itu kami sedang cari indikasinya," ujarnya di Kantor KPPU, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014).
Sebagai tindak lanjut dari dugaan praktik monopoli ini, KPPU menyatakan telah memanggil beberapa pihak terkait antara lain perwakilan dari Indonesian National Air Carriers Association (INACA) dari pihak maskapai dan PT Pertamina (Persero) sekalu penjual avtur. (Pew/Gdn)
Pertamina Bantah Monopoli Penjualan Avtur
Saat ini ada lima perusahaan yang sudah memegang izin dari Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi untuk menjual avtur.
diperbarui 06 Okt 2014, 17:06 WIBPembelian bahan bakar avtur memakai mata uang dolar dipastikan melonjak seiring pelemahan rupiah dan menambah beban operasional maskapai.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sudah Ada Tokoh yang Pasti Masuk Kabinet Prabowo, Dasco Ungkap Ciri-Cirinya
Media Luar Jagokan Timnas Indonesia Cetak Sejarah Lawan China di Qingdao
Yummy Expo 2024, Ajang Kuliner yang Tak Sekadar Pameran Produk F&B
Ahli: Mental yang Sehat Berawal dari Keluarga yang Harmonis
Cara NASA Deteksi Asteroid Datang Mengancam Bumi dengan Cepat
8 Arti Mimpi Mengenakan Kebaya Hijau, Simbol Keberuntungan atau Kekhawatiran?
Menurut Buya Yahya Tidak Harus Selalu Sedekah Subuh, Lho Kenapa?
Disambangi Pimpinan MPR, Wapres Ma'ruf Amin Siap Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Usia Terus Bertambah tapi Penuaan Kulit Bisa Dicegah sampai 50 Persen Lewat Gaya Hidup dan Perawatan yang Tepat
Jejak Tokoh Sumatera Barat dalam Sejarah Nasional Indonesia
Hasil UEFA Nations League Jerman vs Belanda: Gol Tunggal Jamie Leweling Bungkam Die Oranje
Doa Penghapus Dosa, Sayyidah Aisyah Diajarkan Ini Langsung oleh Nabi Muhammad SAW, Kata UAH