Subsidi KRL Tahun Depan Ditambah Mengekor Harga BBM

Pada 2015, besaran anggaran PSO kereta api akan dipatok menjadi Rp 1,5 triliun, atau naik sekitar Rp 300 miliar dari tahun ini.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Okt 2014, 18:16 WIB
KRL Commuter Line

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana kembali menambah besaran subsidi tarif KRL Jabodetabek melalui dana Public Service Obligation (PSO) pada tahun depan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan pada 2015, besaran anggaran PSO kereta api akan dipatok menjadi Rp 1,5 triliun, atau naik sekitar Rp 300 miliar dari tahun ini.

"PSO akan menjadi Rp 1,5 triliun pada 2015. Tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Jadi ada kenaikan. Kalau kenaikan subsidinya kecil, khawatir akan masyarakat," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Hermanto menjelaskan, ada beberapa alasan pihaknya menaikkan besaran PSO. Salah satunya sebagai antisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi yang diwacana akan dilakukan oleh pemerintahan mendatang.

"Ini karena ada perhitungan dari kenaikan BBM yang akan menaikan tarif," lanjutnya.

Selain itu, kenaikan PSO ini juga sebagai penopang target jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sebesar 1,2 juta orang pada 2018. Saat ini jumlah penumpang KRL Jabodetabek baru sekitar 650 ribu-700 ribu penumpang per hari.

"Kan ada juga target 2018 yang sebesar 1,2 juta penumpang. Dengan adanya penambahan (penumpang) rangkaian juga diharapkan naik terus, peron juga ditambah. Ini karena dilapangan, penumpang sudah terlalu padat," katanya.

Hingga Agustus 2014, perkiraan penyerapan PSO kereta api baru sebesar 49 persen dari besaran PSO yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun.

PSO ini paling besar dialokasikan bagi tarif KRL Jabodetabek yaitu mencapai 50 persen. Hingga akhir tahun ini, alokasi PSO untuk KRL Jabodetabek mencapai Rp 517 miliar. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya