50% Masyarakat Menengah Atas RI Gunakan Produk Lokal

Menparekraf pernah melakukan survei yang sama pada 2008 lalu. Dari survei tersebut, rata-rata kaum menengah atas mengkonsumsi produk impor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Okt 2014, 20:47 WIB
Pada 2013 kalangan industri sepatu atau alas kaki di Indonesia mampu mengekspor sepatu dengan nilai US$ 3,9 miliar, Jakarta (30/5/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangetu yakin 50 persen masyarakat kaum menengah atas Indonesia memakai produk dalam negeri. Keyakinan tersebut didasari atas hasil survei yang dilakukan oleh Nielsen.

"Akurat dalam rangka konsumen middle up, kalau middle down tidak konsumsi branded product," kata dia di Jakarta, Senin (6/10/2014).

menurut Mari, Menparekraf juga pernah melakukan survei yang sama pada 2008 lalu. Dari survei tersebut, rata-rata kaum menengah atas mengkonsumsi produk impor.

Lalu, kementerian kembali melakukan survei 6 tahun kemudian kepada para pihak yang disurvei sebelumnya. Mereka menjawab bahwa ternyata produk lokal adalah produk yang bagus.

"Kami 2008 juga survei, jawabannya impor. Kami bicara 6 tahun kemudian produk dalam negeri ada yang bagus. Ada makanan, fashion tergantung sektornya. Musik ya 70-80 persen dalam negeri karena selera. Kalo film banyak impor," tuturnya.

Ekonomi kreatif telah menyumbang 7 persen terhadap PDB nasional selama tahun 2012 dan tahun 2013. Angka ini, kata dia di bawah target masing-masing 7,3 persen dan 7,4 persen. Pada tahun ini diharapkan menjadi 7,5 persen.

Selain itu, ekonomi kreatif menyerap 11,8 juta tenaga kerja atau sebesar 10,72 persen dari total tenaga kerja pada tahun 2013.

"Ekonomi kreatif juga menciptakan 5,4 juta usaha atau sekitar 9,68 persen dari total jumlah usaha nasional," pungkas dia. Amd/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya