Bursa Saham AS Tertekan Jelang Rilis Laporan Keuangan

Kegelisahan pelaku pasar terhadap rilis laporan keuangan perusahaan kuartal III mendorong bursa saham Amerika Serikat melemah.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Okt 2014, 05:01 WIB
Kegelisahan pelaku pasar terhadap rilis laporan keuangan perusahaan kuartal III mendorong bursa saham Amerika Serikat melemah.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah di awal pekan perdagangan saham seiring pelaku pasar khawatir menjelang rilis kinerja keuangan perusahaan di tengah ekonomi mulai membaik.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 17,78 poin atau 0,1 persen menjadi 16.991,91. Diikuti indeks saham S&P 500 melemah 3,08 poin atau 0,16 persen menjadi 1.964,82. Indeks saham Nasdaq melemah 20,82 poin atau 0,47 persen menjadi 4.454,80.

Ada sejumlah indikator ekonomi termasuk payrolls yang mempengaruhi laju indeks saham. Apakah data ekonomi yang cukup baik sesuai dengan kinerja keuangan perusahaan. Selain itu,  dolar menguat dan ekonomi Eropa masih melemah juga membayangi rilis kinerja keuangan.

"Pasar merefleksikan kegelisahan menjelang rilis kinerja kuartal III di tengah penguatan dolar dan ekonomi makro Eropa melemah," tutur Jim Russel, Senior Equity Strategist US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/10/2014).

Ia menambahkan, kemungkinan prediksi kinerja akan dipangkas oleh manajemen perusahaan. Di awal pekan, saham tertekan antara lain saham Micron turun 4 persen menjadi US$ 32,57 setelah Samsung gagal menghabiskan US$ 14,7 miliar untuk fasilitas semikonduktor baru.

Lalu saham GT Advanced Technologies, salah satu mitra Apple yang telah mengajukan perlindungan kebangkrutan sukarela mendorong sahamnya turun 92,8 persen menjadi 80 sen.

Saham lain yang tertekan yaitu saham Sunesis Pharmaceuticals melemah 76,4 persen menjadi US$ 1,57. Sedangkan saham-saham pendorong indeks yaitu saham Hewlett-Packard naik 4,7 persen menjadi US$ 36,87 setelah menyatakan akan membagi menjadi dua perusahaan yang terdaftar.

Selain itu, saham CareFusion naik 22,9 persen setelah Becton Dickinson setuju membeli perusahaan US$ 12,2 miliar dalam bentuk tunai dan saham

Volume perdagangan saham mencapai 6,3 miliar saham, angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 7,2 miliar saham. (Ahm/)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya