Dokter Amerika Temukan Metode Transplantasi Penis

Bagi pria yang kehilangan alat kelamin karena kecelakaan, trauma, cacat atau kanker prostat mungkin ini adalah berita baik

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Okt 2014, 14:00 WIB
Bagi pria yang kehilangan alat kelamin karena kecelakaan, trauma, cacat atau kanker prostat mungkin ini adalah berita baik

Liputan6.com, Jakarta Bagi pria yang kehilangan alat kelamin karena kecelakaan, trauma, cacat atau kanker prostat mungkin ini adalah berita baik. Sebab seorang dokter di Amerika berhasil mengembangkan metode trasnplantasi penis yang bisa dicangkokkan dari penis orang lain atau diambil dari paha atau lengan bawah dan batang implan.

Mengutip laman Nydailynews, Selasa (7/10/2014), seorang ahli bedah urologi dan profesor kedokteran regeneratif di Wake Forest Institute for Regenerative Medicine di North Carolina, Dr Anthony Atala yang melakukan penelitian tersebut. Dia menggunakan sel phallic pasien sendiri untuk membuat penis yang baru.

"Tidak peduli tingkat kerusakan penis, ada kemungkinan besar bahwa ada sel-sel yang bisa diselamatkan," katanya pada Guardian.

Menurut Atala, enam tahun lalu, dia telah melakukan uji lab metode ini pada kelinci. Hasilnya, dia sukses membuat rekayasa kandung kemih dan vagina, tetapi struktur penis sangat kompleks.

"Seperti sebuah bangunan, jika Anda menghapus semua furnitur dan orang-orang, Anda masih memiliki struktur utama bangunan dan mengganti penyewa dengan yang baru. Itulah idenya. Hanya saja bangunan disini adalah penis dan penyewa adalah sel," kata kolaborator Atala, James Yoo.

Saat ini, Atala telah memiliki enam laboratorium yang siap digunakan dan sedang menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) agar timnya dapat mulai mengerjakan tranplantasi penis pada pria dengan kasus pertama, disfungsi ereksi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya