Liputan6.com, Jakarta Selama 10 tahun terakhir, HUT TNI yang jatuh pada 5 Oktober selalu dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden dan Panglima Tertinggi TNI. Dalam momen HUT TNI tahun ini pun demikian. Bedanya, ini adalah momen terakhir SBY untuk menjadi inspektur upacara.
Dalam pidato terakhirnya tersebut, SBY mengenakan baret hijau. Upacara peringatan HUT TNI sendiri dilaksanakan di Dermaga Ujung, Koarmatim Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).
Advertisement
Ada banyak hal yang disampaikan SBY dalam pidatonya. Yang paling intim adalah permohonan maafnya kepada segenap prajurit TNI.
"Sebagai Panglima Tertinggi TNI, saya mohon maaf apabila ada kebijakan yang belum bisa memuaskan para prajurit sekalian," kata SBY.
Setelah meminta maaf, SBY kemudian melaporkan bagaimana pemerintahannya selama 10 tahun telah berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan negara, misalnya peningkatan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Sebagai tambahan, pada upacara HUT TNI tersebut, SBY melaporkan bahwa pada masa pemerintahannya berbagai alutsista di beli. Misalnya, tank tempur utama, meriam, rudal pertahanan udara, rudal antitank, helikopter dan amunisi. (Rio)