Paket B Unggul Voting, Zulkifli Hasan Ketua MPR

Zulkifli Hasan akhirnya terpilih sebagai Ketua MPR. Berdasarkan hasil hitung suara voting, meraih 347 dari 677 suara.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 08 Okt 2014, 04:29 WIB
Pimpinan sidang sementara, Maimanah Umar terlihat kerepotan menghadapi anggota dewan yang berebut suara melalui microphone mereka masing-masing, Jakarta, (7/10/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Zulkifli Hasan yang diusung Koalisi Merah Putih akhirnya terpilih sebagai Ketua MPR. Berdasarkan hasil hitung suara voting, Zulkifli dari Fraksi PAN meraih suara 347. Sedangkan Oesman Sapta Odang mendapat 330 suara. Sementara abstain tercatat 1 suara. Ini berarti Zulkifli unggul tipis 17 suara.

Penghitungan suara yang dilakukan di Ruang Sidang Paripurna atau Gedung Utama, Kompleks Gedung PArlemen, Senayan, Jakarta rampung pada Rabu (8/10/2014) pukul 04.18 WIB.

Melihat jumlah suara untuk Paket B sudah melebihi setengah suara, sebagian peserta sidang langsung maju ke depan dan saling memeluk, berjabat tangan dan mengucapkan selamat.

"Allahu Akbar. Terima kasih," seru sejumlah peserta sidang.

Dengan begitu, pimpinan MPR periode 2014-2019, Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR, Wakil Ketua MPR Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta Odang (DPD). Kami tetapkan dan sahkan," ucap pimpinan MPR sementara Maimanah Umar.

Ia melanjutkan, para pimpinan MPR sementara mengapresiasi sikap para peserta sidang yang dinilai telah adil, bijaksana dan bersifat kenegarawanan. Sehingga paripurna pemilihan pimpinan MPR RI dapat berjalan tertib, lancar dan demokratis.

"Kepada pimpinan MPR RI periode 2014-2019 terpilih kami ucapkan selamat," ujar Maimanah.

Beberapa jam sebelumnya, Maimanah memutuskan voting atau pemungutan suara ditentukan Paket A dan Paket B. Karena ada 2 paket berbeda yang diusulkan, maka sesuai Tatib sidang MPR pasal 21 ayat 7 pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara bukan musyawarah mufakat.

"Karena ada lebih dari satu paket, maka pemilihan akan dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara," kata pimpinan MPR sementara, Maimanah Umar di ruang sidang paripurna utama MPR atau gedung bulat di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa tengah malam, 7 Oktober 2014.

Paket A, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengajukan nama Oesman Sapta Odang sebagai calon Ketua MPR dan empat Wakil Ketua MPR yang terdiri dari Ahmad Basarah (PDIP), Imam Nachrowi (PKB), Patrice Rio Capella (Nasdem), dan Azrul Azwar (PPP).

Sementara Paket B, Koalisi Merah Putih (KMP) menyodorkan nama Zulkifli Hasan sebagai calon Ketua MPR dan empat Wakil Ketua MPR yang terdiri atas Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta Odang (DPD). Sebelumnya saat penyampaian pandangan fraksi, DPD juga mengusung anggotanya, Oesman Sapta Odang, sebagai calon ketua MPR.

Sedianya ada 680 anggota MPR mengikuti pemungutan suara setelah dikoreksi oleh pimpinan sidang paripurna MPR Maimanah, terutama ada beberapa anggota yang terlambat.

Namun saat penghitungan kertas suara voting, hanya tercatat 678. Berikut 680 anggota MPR yang mengikuti voting berdasarkan pengumuman pimpinan MPR sementara, Maimanah Umar.

PDIP 106 anggota hadir (dari total 106 anggota)
Golkar 88 (dari 90)
Gerindra 73 (dari 83)
Demokrat 58 (dari 61)
PAN 48 (dari 48)
PKB 47 (dari 47)
PKS 40 (dari 40)
PPP 39 (dari 39)
Nasdem 36 (dari 36)
Hanura 16 (dari 16)
DPD 129 (dari 130)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya