Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) tumbang, dengan indeks Standard & Poor 500 merosot ke level terendah sejak Agustus. Ini terjadi usai Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan dunia dan memperingatkan kondisi ekuitas di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di Eropa.
Melansir laman Bloomberg, Rabu (selasa) ini, indeks Russell 2000 turun 1,7 persen, menjadi yang terbesar sejak 31 Juli dan membawa kerugian sampai 11 persen sejak rekor Maret.
Indeks Dow Jones jatuh 2,5 persen, merupakan pembatasan penurunan 3,6 persen dalam dua hari terakhir, terbesar sejak Januari. Tercatat saham otomotif di S & P 500 merosot 3,4 persen dan memimpin kerugian di antara 24 industri.
Indeks S & P 500 (SPX) merosot 1,5 persen menjadi 1.935,09 pada 04:00 di New York, yang merupakan level terendah sejak Agustus.
"Ini jelas merupakan suatu hari yang penuh risk-off di mana data Eropa jelek dan kekhawatiran pertumbuhan dan saya pikir kita melihat sebagian dari sentimen negatif di sini," ujar Mark Kepner, pedagang ekuitas Themis Trading LLC.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 272,52 poin, atau 1,6 persen ke posisi 16/719,39, merupakan penurunan terbesar sejak 31 Juli.
Advertisement
Sementara indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange (VIX) melonjak 13 persen menjadi 17.43 hari ini, tertinggi sejak 14 Maret. (Nrm)