Liputan6.com, Jakarta Setelah kursi Pimpinan DPR, Koalisi Merah Putih (KMP) juga memenangkan kursi pemimpin MPR. Meski mendapat dukungan dari PPP yang membelot dari KMP, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) gagal.
Terkait hal itu, Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan kembali kekalahan KIH dalam pemilihan MPR menunjukkan rendahnya kualitas berpolitik para parpol yang tergabung dalam koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
"Selain itu penyebabnya adalah sikap "gede rasa" KIH dengan kemenangan Jokowi-JK dan melupakan konstituen, relawan, dan masyarakat sipil dalam proses politik di parlemen," kata Hendardi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Selain itu, menurut Hendardi, kekalahan yang dialami oleh KIH juga disebabkan sikap terlalu yakin atas dukungan yang diperoleh dari DPD dan PPP. Kata dia, DPD dan PPP belum teruji solidaritasnya dalam dukungan paket pimpinan MPR RI yang diajukan oleh KIH.
"Karena mereka (DPD dan PPP) bukanlah mitra koalisi yang strategis," ucapnya.
Hendardi menambahkan, jika KIH ingin memenangkan pemilihan pimpinan MPR sebaiknya tidak memilih voting dan lebih baik mempertahankan langkah musyawarah mufakat.
"PDIP juga diam-diam menghendaki voting setelah mendapat dukungan PPP dan DPD. Padahal gagasan untuk musyawarah mufakat semestinya tetap menjadi pilihan yang diutamakan. Setelah ada dukungan DPD dan PPP, KIH juga sama nafsunya untuk berkuasa seperti KMP," tutup Hendardi.
KMP berhasil memenangkan pemilihan paket pimpinan MPR dengan perolehan 347 suara dari 678 anggota MPR yang hadir pada Rabu dini hari tadi. Adapun paket yang diajukan yakni Zulkifli Hasan dari PAN sebagai Ketua MPR, Muhyidin dari Golkar, Hidayat Nur Wahid dari PKS, EE Mengindaan dari Demokrat dan Oesman Sapta Odang dari DPD sebagai Wakil Ketua MPR.
Sedangkan, paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari adalah Calon Ketua, Oesman Sapta Odang dari DPD, dan 4 Calon Wakil Ketua yakni Ahmad Basarah dari PDIP, Imam Nahrawi dari PKB, Patrice Rio Capella dari Partai Nasdem, dan Hazrul Azhar dari PPP, mendapat 330 suara. Adapun 1 suara lainnya dinyatakan abstain. (Yus)
Kalah di MPR, Koalisi Indonesia Hebat Dinilai Lemah Berpolitik
Menurut Ketua Setara Institute, Hendardi, KIH juga bernafsu untuk berkuasa di MPR seperti KMP.
diperbarui 08 Okt 2014, 14:14 WIBPertemuan Koalisi Indonesia Hebat pendukung Jokowi-JK itu untuk membahas rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR, Jakarta, (5/10/14). (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
9 10
Berita Terbaru
ADRO Tetapkan Pembagian Dividen Rp 1.358 per Saham
Hore! Bantuan Pangan Beras Lanjut, 160 Ribu Ton Disebar Januari 2025
Tips Agar Perut Tidak Buncit Setelah Makan: Panduan Lengkap
8 Fakta Terbaru NewJeans Keluar dari ADOR, Keputusan Bersejarah dalam Industri K-pop
Cara Membuat Smoothies: Panduan Lengkap untuk Minuman Sehat dan Lezat
Pertemuan KONI Seluruh Indonesia Tahun 2024 Berlangsung di Batam, Dibuka Ketum Marciano Norman
Ojek Online Bakal Dilarang Beli BBM Subsidi Pertalite, Benarkah?
Tips Agar HP Tidak Lemot: Panduan Lengkap Mengoptimalkan Kinerja Smartphone
Cara Diet yang Benar: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan Secara Sehat dan Aman
Program 3 Juta Rumah Bakal Bikin Konsumsi Listrik RI Naik, Jadi Berapa?
VIDEO: Situasi Tambang Galian C di Solok Selatan
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dhuha, Panduan Lengkap beserta Keutamaannya