TETO Gelar Peringatan 'Double Tenth Day', Hari Jadi Taiwan

Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari jadi Taiwan atau Republik China. Peringatan Double Tenth Day juga digelar di Jakarta.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Okt 2014, 20:15 WIB
Peringatan 'Double Tenth Day', Hari Jadi Taiwan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 8 Oktober 2014.(Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan di Indonesia (TETO) menggelar peringatan Double Tenth Day di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 8 Oktober 2014.

"Republic of China (Taiwan) telah berdiri selama 103 tahun. Sepanjang waktu ini telah terbentuk demokrasi yang matang dan stabil serta perkembangan ekonomi dan perdagangan yang sangat baik," kata pejabat respresentatif TETO, Phoebe Yeh.

TETO berharap, presiden Indonesia terpilih Joko Widodo bisa melahirkan hubungan baik dengan Taiwan. "Kami optimistis dan percaya, hubungan antara kedua negara di semua tingkat akan semakin erat," tambah dia.

Setiap tahun tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari jadi Taiwan atau Republik China.

Sejarah mencatat, 10 Oktober 1911 adalah hari dimulainya Pemberontakan Wuhan, Provinsi Hubei. Peristiwa itu juga dikenal sebagai Revolusi Xinhai (Hsinhai), Revolusi 1911, atau Revolusi China. Sebuah peristiwa yang mengarah pada runtuhnya Kekaisaran Qin di Tiongkok.

Foto dok. Liputan6.com


Kala itu, Dinasti Qing dianggap gagal mengembalikan kejayaan China. Bahkan, justru tunduk kepada kekuatan-kekuatan asing , Barat maupun Jepang. Sementara rakyat dibiarkan melarat dan menderita, realitas itu lah yang membuat Sun Yat-sen -- pemimpin Aliansi Kaum Revolusioner China (Tongmenghui) -- dan para pejuang lain melancarkan perlawanan untuk mengakhiri kekuasaan para kaisar.

Setelah kekaisaran berakhir, lahir lah Republik China lahir pada 1 Januari 1912. Namun, hanya di bagian selatan. Bagian utara masih dikendalikan panglima keamanan Dinasti Qin, Yuan Shih Kai.

Akhirnya Yuan Shih Kai bernegosiasi dengan Sun Yat Sen agar selatan dan utara bergabung. Syaratnya, sang mantan panglima diangkat menjadi presiden. Kesepakatan pun terjalin.

Pada 12 Februari 1912 kaisar terakhir Dinasti Qin Pu Yi turun tahta dan Yuan Shih Kai menjadi presiden Republik China.

Setelahnya, pergolakan terjadi di Tiongkok, antara kekuatan nasionalis pimpinan Jenderal Chiang Kai-sek dan kubu Komunis pimpinan Mao Zedong.

Akibat dari perang saudara tersebut, Pemerintah Republik China kehilangan kontrol atas Daratan China dan pindah ke Pulau Taiwan pada Desember 1949. Dunia mengenal negara tersebut sebagai Republic of China. Sementara negara berhaluan komunis didirikan di Tiongkok.

Hari Nasional 10 Oktober juga diperingati di RRC, termasuk di Hong Kong dan Makau. Pada tahun 2010, hari istimewa itu jatuh pada tanggal 'cantik': 10-10-10. (Riz)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya