Steve Jobs Ternyata Ikut Turun Tangan Mendesain Kantor

Mendiang mantan bos Apple itu menginginkan semua yang terkait perusahaannya harus terstruktur.

oleh Denny Mahardy diperbarui 08 Okt 2014, 16:52 WIB
Salah satu pendiri dan mantan CEO Apple, Steve Jobs (Foto: AFP)

Liputan6.com, Bukan rahasia lagi bila sosok Steve Jobs sangat memperhatikan berbagai hal secara detil. Bahkan, pendiri Apple Inc. itu tak hanya mengurusi detil perusahaan terkait produk saja. Segala hal kecil di kantor Apple juga harus melewati persetujuan Jobs.

Jobs bahkan turun tangan langsung dalam hal urusan tata letak dan desain kantor. Ini dilakukannya bukan tanpa alasan. Walter Isaacson, penulis buku biografi Jobs menyebutkan bahwa mendiang mantan bos Apple itu menginginkan semua yang terkait perusahaannya harus terstruktur.

Mengutip laman Business Insider, ketika merancang kantor Pixar, Jobs sangat terobsesi membuat atriumnya harus terstruktur. Ia juga mengonsep tata letak kamar mandi di kantor Pixar secara pribadi karena Jobs menginginkan 'pertemuan pribadi secara kebetulan' terjadi antar karyawan.

Informasi itu diungkap Isaacson dalam buku terbarunya yang berjudul 'The Innovator : How A Group of Hackers, Geniuses, and Geeks Created the Digital Revolution'. Di buku itu, Isaacson juga menyebutkan bagaimana Jobs dan eksekutif lainnya mengatur tata letak kantornya.

Mengatur tata letak kantor jadi urusan pertama yang dilakukan Marissa Mayer sewaktu diangkat menjadi CEO Yahoo. Marissa membuat perubahan di kantornya agar karyawannya betah di kantor dan tak melakukan pekerjaan dari jarak jauh.

Sebuah petikan dari buku Isaacson mengungkap alasan bos perusahaan teknologi itu turun tangan sendiri mengurusi desain kantornya. Ia mengungkap beberapa contoh di kantor perusahaan besar seperti Apple, Yahoo dan Bell Labs.

"Meskipun internet menyediakan alat untuk kolaborasi virtual dan jauh serta pelajaran lain yang ada dari inovasi digital, sekarang masih seperti di masa dulu, yakni kedekatan fisik yang bermanfaat. Tim paling produktif adalah mereka yang membawa bersama-sama orang-orang dengan beragam spesialisasi." tulis Isaacson dalam bukunya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya