Angelina Sondakh Titipkan Anak kepada Kak Seto?

Angelina Sondakh mulai khawatir dengan kondisi psikoligis putranya, Keanu yang sering mempertanyakan kehadirannya.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 08 Okt 2014, 22:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Angelina Sondakh nampaknya mulai mengkhawatirkan kondisi tumbuh kembang buah hatinya dengan mendiang Adjie Massaid, Keanu Jabaar Massaid. Keanu mulai mempertanyakan soal keberadaan ibunya di dalam penjara. Keberadaan Angie, sapaan Angelina Sondakh, di Rumah Tahanan Pondok Bambu atas kasus suap Wisma Atlet di Palembang memaksa ia harus jauh dari buah cintanya.

Ditemui setelah mengunjungi Angie di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (8/10/2014) pengamat dan pemerhati anak-anak, Kak Seto, mengungkapkan kalau dirinya baru saja diakak berbincang terkait perkembangan Keanu. Kak Seto menjelaskan, dalam kesempatan itu, Angie menitipkan perkembangan Keanu kepada dirinya.
 
"Dalam hal ini, Angie menitipkan Keanu untuk mendapatkan perkembangan. Ia semakin tinggi, dengan banyak pertanyaan, dan kekecewaan karena tidak pernah diantar dengan maminya. Keanu mengungkapkan, 'Apakah saya tidak punya mami?' Angie mau, agar Keanu supaya tetap terpantau positif," ujar Kak Seto, Rabu (8/10/2014).

Angie menitipkan Keanu kepada Kak Seto lebih mengenai tentang pertumbuhan anaknya. Karena menurut penuturan Kak Seto, saat ini menurut Kak Seto, Keanu tengah berada dalam pengasuhan Brotoseno yang merupakan kekasih dari Angie.

"Sekarang (Keanu) dengan Mas Broto. Ada kerinduan Keanu dengan Oma dan Opanya ya agar dia bisa bertemu. Dukungan moril dari seluruh keluarga dibutuhkan agar tumbuh kembangnya bisa secara sehat. Saya amati bukan hanya terjadi dengan Mbak Angie, tapi dengan semua ibu-ibu di sini (rutan). Baiknya di dalam rutan disediakan tempat bermain untuk anak dan ibunya," terang Kak Seto.

Kak Seto menambahkan, ada keinginan Angie untuk tinggal beberapa waktu dengan Keanu di dalam rutan. Namun, Kak Seto menjelaskan kalau itu merupakan sesuatu yang tidak memungkinkan untuk dilakukan. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan, salah satunya adalah masalah psikologis dari anak itu sendiri.

"Tidak mungkin. Bukan masalah itu saja, secara psikologis juga tidak tepat. Sekolah juga harusnya memahami adanya anak-anak dengan kondisi yang seperti ini," tutup Kak Seto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya