Liputan6.com, Jambi - Kebakaran lahan di Jambi terus meluas. Hari ini jumlah titik api dilaporkan bertambah menjadi 16 titik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (8/10/2014), dari 16 titik api terbaru yang dilaporkan Satelit Terra dan Aqua, 2 titk besar ditemukan di kawasan Kumpeh, Muaro Jambi dan kawasan 7 Koto, Kabupaten Tebo.
Di kawasan Kumpeh, lahan yang terbakar luasnya mencapai 5 hektare dan diperkirakan luasnya masih akan terus bertambah. Petugas Manggala Agni kesulitan memadamkan api karena sulitnya mendapatkan air. Hal ini diperparah dengan kencangnya tiupan angin.
Lokasi kebakaran lahan terluas terjadi di 7 Koto, Kabupaten Tebo dengan luas mencapai 100 hektare yang merupakan bagian dari hutan tanaman industri PT Arangan Hutan Lestari.
Sementara di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), kebakaran lahan gambut belum ada tanda-tanda akan berakhir. Tak pelak jarak pandang di Bandara Sultan Mahmud Badarudin 2 kian terbatas. Namun sejak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memasang alat pemecah asap atau Ground Mist Generator (GMG), aktivitas penerbangan masih dapat berjalan meski asap menyelimuti bandara.
Alat yang menyemprotkan campuran air dengan senyawa kimia Calcium chloride atau CaCl2 dari ketinggian 4 meter itu akan mengikat partikel asap di udara sehingga mempercepat asap turun ke tanah.
Sebanyak 9 unit GMG sudah dipasang sejak 5 pekan lalu di sejumlah titik landasan pacu dengan memperhatikan arah angin. Namun jika kepekatan asap cukup tebal, alat ini tidak mampu mengurai asap secara maksimal. Padahal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebaran titik api di Sumsel terus meningkat.
Asap juga membakar hutan jati milik rakyat di Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Diduga, api berasal dari puntung rokok warga yang melintas di kawasan hutan tersebut. Usai berjuang selama 3 jam lebih, api akhirnya berhasil dipadamkan. Dari kebakaran ini, total lahan yang hangus mencapai 9 hektare.
Baca juga:
Kabut Asap Palembang Makin Pekat, Kesehatan Warga Mulai Terganggu
Advertisement
Warga Banjarbaru Salat Idul Adha Dikepung Kabut Asap Pekat
BNPB: Akibat Kabut Asap, Udara Palembang Berbahaya bagi Manusia
(Ans)