Liputan6.com, Washington - Hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) akan bergantung pada data dan bukan mengacu pada tenggat waktu tertentu. Hasil tersebut memberikan sinyal bahwa suku bunga The Fed akan berada di dekat nol mengingat kini pertumbuhan global tengah melemah.
Mengutip laman CNBC, Kamis (9/10/2014), para pejabat The Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan AS karena nilai tukar dolar yang tercatat terus menguat. Sementara sebagian partisipan FOMC mengungkapkan kekhawatirannya mengenai pelemahan ekonomi global.
Advertisement
Sebagian besar anggota komite tersebut mengharapkan adanya kejelasan faktor yang menyebabkan kenaikan suku bunga. Itu semua untuk menegaskan bahwa waktu kenaikan suku bunga The Fed bergantung pada data-data ekonomi.
Para petinggi The Fed khawatir pernyataan-pernyataannya salah diartikan sebagai sebuah komitmen.
"Kecemasan terus meningkat mengenai makna dari `considerable time` dapat salah diartikan sebagai sebuah komitmen dan bukan sebagai acuan terhadap data-data ekonomi," seperti tertera dalam hasil pertemuan FOMC.
Para pelaku pasar langsung merepons kabar tersebut dan menganggap bahwa The Fed masih akan menekan suku bunganya hingga pihaknya yakin perekonomian AS telah menguat dan mampu bertahan.
Dalam pertemuan tersebut, banyak partisipan yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dalam setahun atau hingga 2013. Sejumlah faktor menyebabkan adanya pemangkasan laju pertumbuhan ekonomi itu seperti lemahnya data pengeluaran konsumen.
Meski begitu, The Fed tetap akan menggunakan istilah `considerable time` untuk waktu kenaikan suku bunga saat program kebijakan stimulus berakhir. (Sis/Ndw)