Liputan6.com, Jakarta Meski kesadaran kesehatan jiwa terus ditingkatkan, tapi ternyata masih banyak Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih mendapat perlakukan tidak adil dan disiksa di lingkungannya. Mirisnya, data Kementerian Kesehatan mencatat, estimasi jumlah pemasungan di Indonesia mencapai 18.800 kasus.
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia, Prof Akmal Taher mengomentari bahwa pasien gangguan jiwa berat seperti skizofrenia cenderung selalu dikategorikan manusia yang merugikan. Sehingga kasus pemasungan kerap terjadi.
"Menangani kesehatan jiwa itu sulit, masalahnya kompleks. Belum lagi, manusia punya emosi dan harapan. Tapi kalau kita tidak melakukan apa-apa, stigma nggak akan hilang," kata Akmal saat talkshow Pemberdayaan Orang dengan Gangguan Jiwa di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Akmal menambahkan, masalah kesehatan jiwa di masyarakat ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama lintas sektor dan pengembangan upaya kesehatan jiwa berbasis masyarakat. Jika ini berjalan, ia berharap stigma akan hilang dan ODGJ mau melakukan pengobatan.
Advertisement