Siswa SMP 163 Tewas Jatuh dari Lantai 4, Kepsek Bantah Ada Razia

Pelajar itu diduga panik dan takut ketika guru pendamping (BP) dan staf sekolah berkeliling kelas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Okt 2014, 15:01 WIB
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang siswa Kelas VII SMP 163 Pejaten, Jakarta Selatan, Putra Perdana, tewas karena terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah yang disinyalir untuk menghindari razia telepon seluler (ponsel), Jumat (10/10/2014).

Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 163, Suhadi Siswanto membantah pihaknya telah melakukan razia ponsel yang disinyalir mengakibatkan seorang siswa terjatuh dari lantai 4 Gedung Sekolah.

"Pihak sekolah tidak melakukan operasi HP," ujar Suhadi dalam keterangan tertulis dari Kepala Urusan (Kaur) Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Agus Minarto yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Dijelaskan kemungkinan korban yang berinisial PP itu panik dan takut ketika guru pendamping (BP) dan staf sekolah berkeliling yang diduga untuk melakukan razia pada Jumat 10 Oktober, sekitar pukul 09.30 WIB. Namun, menurut pihak sekolah, mereka tak berniat melakukan razia.

Putra dilaporkan melompat ke jendela untuk menyembunyikan ponsel temannya yang ia pinjam karena menduga ada razia. Namun pelajar berusia 12 tahun itu langsung terjatuh dari lantai 4 ke lantai dasar.

Siswa yang mengalami pendarahan di bagian kepala dan hidung itu langsung dilarikan ke RS Siaga Pejaten Barat. Namun kemudian meninggal dunia pada sekitar pukul 11.45 WIB.

Kaur Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Agus Minarto mengatakan pihaknya hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. "Kasus dalam penyidikan Polsek Pasar Minggu," ujar Agus.  (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya