Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asal Amerika Serikat dan Kanada membeli tiga jenis produk Indonesia dengan nilai total mencapai US$ 11,3 juta. Penandatanganan kontrak dagang ini dilakukan disela-sela gelaran Ke-29 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Nus Nuzulia Ishak mengatakan, transaksi dagang pertama dilakukan oleh American Furniture Manufacture Inc dengan PT Integra Indocabinet untuk pembelian produk furnitur senilai US$ 10 juta.
Kedua, Jewel & Jem dengan PT Angelina Kartika Timur untuk produk pakaian anak senilai US$ 300 ribu. Dan ketiga, Axia Distribution Corp dengan PT Kalibaru untuk pembelian produk karet senilai US$ 1 juta.
"Pencapaian selama transaksi di TEI ke-29 diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekspor non migas tahun 2014 sebesar 5,5 persen hingga 6,5 persen dengan nilai US$ 158 miliar hingga US$ 160 miliar. Hasil yang diharapkan dari kegiatan buying mission ini akan mendorong peningkatan ekspor non migas Indonesia," ujarnya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Sekedar informasi, kinerja ekspor produk furnitur Indonesia pada 2013 total nilainya mencapai US$ 1,75 miliar dengan tren positif sebesar 0,38 persen dalam lima tahun terakhir. Negara tujuan ekspor terbesar produk furnitur Indonesia adalah ke AS sebesar 35,68 persen, Jepang 13,82 persen, Inggris 4,83 persen, Belanda 4,17 persen, dan Jerman 3,87 persen.
Khusus ke AS, tren pertumbuhannya mencapai 7,23 persen. Sementara itu, ekspor furnitur Indonesia untuk periode Januari hingga Juli 2014 nilainya mencapai US$ 1,06 miliar dimana nilai ekspornya ke AS sebesar US$ 372,03 juta.
Sedangkan produk garmen Indonesia pada 2013 total nilai ekspornya mencapai US$ 7,72 miliar dengan tren positif sebesar 7,01 persen dalam lima tahun terakhir. Negara tujuan ekspor terbesar produk garmen Indonesia antara lain AS sebesar 50,09 persen, Jepang 8,88 persen, Jerman 6,87 persen, Korea Selatan 3,78 persen, dan Inggris 3,76 persen.
Ekspor garmen Indonesia ke AS tren pertumbuhannya sebesar 3,02 persen. Pada periode Januari hingga Juli 2014, ekspor garmen Indonesia nilainya mencapai US$ 4,65 miliar, dimana nilai ekspornya ke AS mencapai US$ 2,3 miliar.
Sementara kinerja ekspor karet dan produk karet Indonesia pada 2013 total nilainya mencapai US$ 9,39 miliar dengan tren positif sebesar 15,12 persen dalam lima tahun terakhir.
Negara tujuan ekspor terbesar produk karet Indonesia antara lain AS sebesar 23,24 persen, Tiongkok 16,51 persen, Jepang 14,24 persen, Korea Selatan 4,26 persen, dan India 4,11 persen.
Saat ini, Kanada menduduki peringkat ke 8 dengan share 2,19 persen dan tren pertumbuhannya sebesar 15,55 persen. Sedangkan, ekspor produk karet Indonesia untuk periode Januari-Juli 2014 nilainya mencapai US$ 4,44 miliar dengan nilai ekspor ke Kanada sebesar US$ 103,15 juta. (Dny/Gdn)
Di TEI, Perusahaan AS & Kanada Beli Produk RI Senilai US$ 11 Juta
Transaksi di TEI diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekspor non migas tahun 2014 sebesar 5,5 persen.
diperbarui 10 Okt 2014, 17:28 WIBPresiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-29 di JIExpo, Jakarta, Selasa (08/10/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Permasalahan Hidup Datang Silih Berganti, Solusinya Ada di Orangtua Kata Buya Yahya
Wanita Muda Ditangkap saat Hendak ke Minimarket, di Bagasinya Kedapatan Ganja
Pengacara Minta Polda Metro Hentikan Kasus Firli Bahuri, Ini Alasannya
Jessica Wongso Eksis di Medsos, Gaya Ketikannya Bikin Salah Fokus
5 Fenomena Astronomi Desember 2024, Raja hujan Meteor hingga Oposisi Jupiter
Begu Ganjang, Roh Menyeramkan yang Awalnya Digunakan sebagai Penjaga Perkebunan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 29 November 2024
Link Live Streaming Liga Europa Manchester United vs Bodo/Glimt, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Akhir Cerita Pemancing di Kebumen, Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo
Prabowo: Saya Beri Peringatan, Tak Ada Toleransi untuk Korupsi
Wajib Tonton, Ini 10 Film Terseram Sepanjang Dekade
Amorim Akui Krisis Produktivitas Gol, Manchester United Terancam Masalah Besar di Lini Depan