Liputan6.com, Karo - Aktivitas Gunung Sinabung terus meningkat, pasar tradisional Berastagi, Sumatera Utara sepi. Berita Itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (10/10/2014).
Kegiatan jual beli di pasar tradisional Berastagi, Sumatera Utara sepi menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung. Hal itu membuat para pedagang merugi karena sayur dan buah buahan mereka tak laku atau rusak akibat debu.
Advertisement
Pedagang menyebut penurunan pembeli hingga 50 persen. Selain itu pedagang kesulitan mendapatkan pasokan karena petani tak berani ke kebun atau ladangnya. Padahal penduduk Tanah Karo pada umumnya petani buah dan sayur.
Di Bandung, Jawa Barat, sebuah truk bermuatan pasir dan semen terguling di Jembatan Pasopati. Hal itu terjadi karena sang supir tidak bisa mengendalikan pedal gas. Pasir berserakan dan membuat kemacetan panjang hingga 3 kilometer. Truk baru bisa dipindahkan satu jam kemudian setelah ditarik oleh mobil derek.
Di Serang, Banten, karena kesulitan mendapatkan air bersih sebagian warga mengonsumsi air comberan yang keruh dan bau. Ini sudah mereka lakukan 4 bulan terakhir menyusul parahnya musim kemarau saat ini. Air comberan yang kerap dipakai hewan ternak untuk berendam itu dipakai warga untuk memasak, mandi hingga mencuci baju.
Tak heran bila kemudian banyak warga yang mengaku sering gatal-gatal dan mual. Warga tak bisa memanfaatkan MCK (mandi, cuci dan kakus) bantuan pemerintah kota karena pompa airnya telah rusak.
Sementara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, eksekusi rumah toko berlangsung ricuh. Pemilik ruko mengerahkan preman yang jumlahnya melebihi petugas eksekusi. Saling dorong pun tak dapat dihindarkan.
Penghuni ruko mengaku heran karena pihaknya masih berperkara di Mahkamah Agung, akan tetapi pengadilan negeri mengklaim telah ada kekuatan hukum tetap sebelum eksekusi dijalankan. (Yus)
Baca juga:
Hewan Kurban Pakai Sarung dan Diarak Sebelum Dipotong