Dengar Keluhan Petani, Jokowi Gelar e-Blusukan 6 Daerah

Jokowi e-blusukan ke Maluku Utara, Bangka Belitung, Yogyakarta, Aceh, Kalimantan Barat dan Yogyakarta.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Okt 2014, 20:45 WIB
Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-29 di JIExpo, Jakarta, Selasa (08/10/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi kembali menggelar blusukan gaya barunya, 'e-blusukan', atau elektronik blusukan melalui telekonferensi. Kali ini Jokowi blusukan dengan beberapa kelompok usaha tani di beberapa wilayah, yakni Maluku Utara, Bangka Belitung, Yogyakarta, Aceh, Kalimantan Barat dan Yogyakarta.

Komunikasi jarak jauh Jokowi dengan para perwakilan petani itu dilakukan untuk mendengar keluhan para petani di daerah itu. Pantuan Liputan6.com, Jumat (10/10/2014), e-blusukan Jokowi dilakukan di salah satu rumah yang menjadi markas pemenangannya saat Pilpres 2014 di Jalan Sukabumi 23, Menteng, Jakarta Pusat.

Tiba di sana, Jokowi langsung disambut anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan tim pemenangannya saat Pilpres 9 Juli lalu. Dia langsung duduk di hadapan 8 layar monitor yang menampilkan gambar perwakilan petani dari beberapa wilayah. Dia memulai telekonferensi dengan menyapa seluruh perwakilan tani yang telah terhubung dan tampak di layar monitor.

"Halo semuanya, Bapak-bapak, assalamualaikum. Bapak Ibu semuanya sehat? Yang bisa mendengar saya, mohon angkat tangan," tanya Jokowi menyapa para perwakilan tani. Para perwakilan tani yang mendengar suara dan gambar Jokowi langsung mengangkat tangan.

Jokowi lalu meminta agar dialog jarak jauh tersebut dimulai dari perwakilan warga tani dari wilayah paling timur, yaitu Maluku Utara. "Saya mau dari yang paling timur, Maluku Utara. Apakah sudah bisa mendengar suara saya? Ayo sampaikan apa saja kendalanya?"

‎‎"Saya ingin dengar problem lapangan yang berkaitan dengan produk pertanian dan proses di lapangan, saya mendengar masih banyak masalah petani yang terjadi di lapangan," sambung Jokowi.

Setelah dipersilakan berbicara, perwakilan petani dari Maluku Utara pun langsung berbicara dan menyampaikan keluhannya. Namun setelah 10 menit berbicara, Jokowi tampak kesulitan mendengar karena gangguan audio. "Pak, ditunda dulu, coba yang lain dulu. Coba dari Riau," pinta Jokowi.

Revitalisasi Perkebunan

Perwakilan tani dari Riau yang bernama Rustamari pun langsung berbicara mewakili para petani sawit di Provinsi Riau. Rustimari meminta agar Jokowi melanjutkan program revitalisasi perkebunan yang saat ini tengah berjalan.

"Untuk menjamin keberlangsungan hidup kami dan generasi kedua replanting (penanaman kembali) nanti. Harapan kami untuk harga tersebut, kami mohon dijaga supaya petani agar lebih sejahtera," kata Jokowi.

Jokowi pun bertanya apa yang dibutuhkan dari kegiatan revitalisasi perkebunan. Yang dimaksud adalah penyaluran modal melalui bank dengan bunga rendah.
"Bisa kembali nya berapa lama?‎," kata Jokowi.

"Biasanya maksimal 7-8 tahun," jawab Rustamari.

Mendengar keluhan tersebut, Jokowi berjanji akan berupaya mengatasi masalah tersebut. Dia akan segera berkomunikasi dengan pihak bank yang menyalurkan bantuan modal kepada para petani di Riau.

"2015 Harus ada pembiayaan replanting. Program akan ditutup. Diharapkan program ini tetap dilanjutkan ke depannya. Dulu Bank Mandiri," kata Rustamari.

"Ya sudah, nanti saya coba pikirkan. Mungkin nanti bisa dikembangkan di BRI atau BNI," kata Jokowi.

Dari Riau, Jokowi melanjutkan dialog dengan perwakilan petani dari wilayah lainnya, yakni Jawa Timur, Bangka Belitung dan Aceh. Permasalahan yang disampaikan mereka beragam, di antaranya permohonan permintaan modal, alat-alat pertanian, dan subsidi pupuk.

Beberapa hari lalu, Jokowi juga menggelar e-blusukan dengan warga Papua. Warga Papua berkumpul di Lapangan Trikora, Abepura, Papua. Mereka berkumpul untuk merayakan kemenangan Jokowi sebagai presiden.

Mereka menyampaikan ucapan selamat dan menyampaikan harapan kepada Jokowi agar memprioritaskan pembangunan di Papua. Tidak hanya pembangunan infrastruktur, mereka meminta agar Jokowi juga meningkatkan kualitas pendidikan agar para pemuda di Papua tidak kalah berkualitas dengan pemuda-pemuda di daerah lainnya. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya