Polri Turunkan Kekuatan Penuh Buru Teroris di Poso

Polri menduga kelompok yang diduga jaringan teroris itu masih berada di sekitar hutan pegunungan

oleh Dio Pratama diperbarui 11 Okt 2014, 08:26 WIB
Polri turunkan kekuatan penuh buru para terduga teroris di Poso.

Liputan6.com, Palu - Penyisiran tim gabungan Polda Sulteng, Polres Poso, dan Kodim 1307 Poso terus dilakukan di pegunungan hutan Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Penyisiran ini digencarkan pasca-adanya penyerangan kelompok yang diduga jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso kepada tim Brimob Polda Sulteng.

"Sampai hari ini penyisiran dilakukan. Dan penyisirannya dilakukan secara serentak di empat titik hutan pegunungan di desa itu," kata Plt Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Utoro Saputro di Palu, Jumat (10/10/2014).

Menurutnya, meskipun kelompok yang diduga jaringn teroris MIT pimpinan Santoso itu hanya berjumlah kurang dari 15 orang, pihak Polda Sulteng tidak mau mengambil risiko sehingga menurunkan kekuatan penuh dalam penyisiran lanjutan.

"Iya tim memang merupakan kekuatan penuh," terang Utoro.

Keberadaan kelompok tersebut, diduga kuat masih berada di sekitar hutan pegunungan desa tersebut. Hanya saja untuk memastikan posisinya, tim gabungan masih kesulitan.

"Kesulitannya karena sepertinya mereka sudah menghafal medan di TKP, makanya pasca- melakukan penyerangan langsung hilang begitu saja. Kemungkinan masih di seputaran TKP bersembunyi," ungkap Utoro.

Kelompok yang diduga jaringan teroris MIT pimpinan Santoso alias Abu Wardah alias Abu Yahya sebelumnya menyeranag tim Brimob yang hendak ke lokasi peledakan bom pada Selasa (7/10/2014) sekitar pukul 05.00 WITA.

Di mana, saat tim Brimob belum sampai di tujuan, tiba-tiba langsung diserang kolompok tersebut, tepat di Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

Dalam penyerangan itu tidak ada korban jiwa dan luka dari pihak Brimob. Hanya saja, mobil patroli yang digunakan Brimob rusak parah setelah terkena berondongan tembakan dan lemparan bom jenis rakitan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya