Kemarau Bikin Petani Sayur-Mayur di Palu Merugi

Panjangnya musim kemarau yang melanda seluruh daerah di tanah air, berdampak buruk bagi sejumlah petani.

oleh Dio Pratama diperbarui 11 Okt 2014, 16:47 WIB
Panjangnya musim kemarau yang melanda seluruh daerah di tanah air, berdampak buruk bagi sejumlah petani.

Liputan6.com, Palu - Panjangnya musim kemarau yang melanda seluruh daerah di tanah air, berdampak buruk bagi sejumlah petani. Seperti halnya di Palu, petani di bidang sayur-mayur di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, itu terpaksa harus merugi hingga belasan juta rupiah akibat gagal panen.

Tanaman sayur-mayur seperti kangkung, bayam, tomat, dan tanaman sayur-mayur rusak karena sedikitnya mendapat asupan air dari irigasi dan hujan. Seperti terlihat di pertanian lahan keluarga Kelurahan Bayaoge, Kecamatan Palu Barat, Palu.

"Sudah mau dua bulan tidak ada hujan, air di irigasi lahan juga kering. Makanya, hasil panen bulan ini rusak," ujar petani sayur-mayur, Raden (40) saat ditemui di lahan pertanian keluarga Kelurahan Bayaoge Palu, Sabtu (11/10/2014). 

Musim kemarau saat ini, memang menjadi masa sulit bagi sejumlah petani sayur-mayur, khususnya yang beraktivitas di lahan keluarga Kelurahan Bayaoge.

Sebab, sebagian besar tanaman hortikultura ini rentan terhadap sinaran matahari yang sangat menyengat, apa lagi langit di Palu dilintasi garis khatulistiwa dengan intensitas panas yang cukup tinggi.

Akibatnya, banyak tanaman yang tidak bisa dipanen. Meskipun ada yang berhasil dipanen, namun hasilnya pasti rusak.

Petani sayur-mayur lainnya, Risna (35), bersama suaminya Parjo terpaksa harus merugi hingga belasan juta rupiah, karena lahan bayam dan tomat miliknya harus gagal panen karena kekurangan air.

"Jarang disiram, jadinya gagal panen. Bagaimana mau disiram kalau air di irigasi kering karena musim kemarau," terangnya.

Untuk itu sejumlah petani ini berharap, pemerintah terkait dapat memperhatikan kesulitan mereka. Paling tidak dengan membantu asupan air dari PDAM, agar tanaman-tanaman mereka bisa disirami air kembali dengan teratur dan tidak gagal panen lagi. (Dio/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya