Liputan6.com, Jakarta- Tepat pada perayaan ulang tahun KLM ke-95, Dow Jones Sustainability Index (DJSI), indeks internasional yang bertugas mengevaluasi performa perusahaan dalam bidang pembangunan berkelanjutan kembali menobatkan Air France-KLM selama sepuluh tahun berturut-turut sebagai pemimpin dalam kategori “Airlines” untuk bidang pembangunan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Air France-KLM juga memimpin dalam bidang ‘Transportasi’, meliputi transportasi udara, kereta api, darat dan laut. Dengan penghargaan ini menjadikan Air France-KLM bergabung di dalam 24 negara yang paling bertanggung-jawab lainnya di dunia, dengan aktifitas pada sektor mereka masing-masing.
Advertisement
“Saya senang bahwa Air France-KLM sekali lagi dinobatkan sebagai pemimpin dunia dalam bidang Pembangunan Berkelanjutan oleh DJSI. Pengakuan ini memberikan penghargaan terhadap komitmen kami yang setiap hari bertujuan untuk melakukan rekonsiliasi terhadap kinerja ekonomi, kemajuan sosial dan kesadaran lingkungan yang kami lakukan” ungkap Alexandre de Juniac, Chairman dan CEO of Air France-KLM melalui siaran persnya yang diterima oleh Liputan6.com awal pekan ini.
“Kami bangga dengan prestasi ini, yang menegaskan bahwa kami bersungguh-sungguh melakukan tanggung-jawab kami yang berkaitan dengan pengurangan dampak lingkungan dan sosial,” tambah Camiel Eurlings, President & CEO KLM.
Untuk mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan ke dalam aktifitas dan operasi mereka, Air France-KLM berkonsentrasi pada empat isu utama: mengurangi dampak lingkungan, mengintegrasikan produk dan jasanya ke dalam pembangunan berkelanjutan, mempromosikan kebijakan sumber daya manusia yang bertanggung-jawab serta berkonstribusi bagi pembangunan wilayah tempat dimana perusahaan beroperasi.
Di antara inovasi yang telah dilakukan Air France-KLM baru-baru ini adalah melanjutkan inisiatif dalam hal pengembangan biofuel dengan mengoperasikan serangkaian penerbangan menggunakan sustainable biofuel. Grup ini juga berinvestasi pada produk penerbangan eco-design untuk mengurangi emisi CO2.